Music Review: Britney Spears – Femme Fatale (Album)

Yeah, finally it’s Britney again b*tches!! Britney Spears kembali merilis sebuah album setelah sekitar dua tahun vakum. Terakhir Spears merilis sebuah album kompilasi single-nya di tahun 2009 dengan single andalan “3″ yang kontroversial dan melejit bukan main. Album Terbaru Britney yang bertajuk “Femme Fatale” ini telah dirilis sejak 25 Maret 2011 lalu dan mendapatkan pujian dari banyak kritikus musik. Penasaran seperti apa album Britney yang terbaru ini? Di Music Review kali ini saya akan memberi sedikit ulasan dan gambaran mengenai album “Femme Fatale” by Britney Spears.

Dalam akun twitter pribadinya @BritneySpears pernah mengutarakan bahwa album terbarunya nanti akan sangat moody, berirama pop yang edgy dan penuh energi dengan beberapa lagu yang bertempo sedang. Spears ingin album Femme Fatale ini menjadi sebuah album yang memiliki sound yang luar biasa dan berbeda yang mampu membuat siapapun yang mendengarkan ikut bergoyang. Dalam sebuah kesempatan Spears mengakui bahwa Ia telah bekerja sangat keras untuk album ini dan menginginkan yang terbaik untuk penggemarnya di seluruh penjuru dunia. Sangat terlihat dengan jelas Spears memang bersungguh – sungguh mempersiapkan album ini.

Dibekali dengan kerja keras dan didukung oleh produser – produser papan atas seperti Dr. Luke, Will.I.Am, dan Darkchild akhirnya Spears mampu menghasilkan “Femme Fatale” yang baru saja dilempar ke pasaran 25 Maret lalu. Album “Femme Fatale” ini menurut saya adalah hasil penyempurnaan dan gabungan dari dua album Spears sebelumnya “Blackout” (2007) dan Circus (2008), “Blackout” yang bernuansa Dark dan lebih Breakthrough karena mencampurkan nuansa Techno, Synthpop, Urban R&B, Electropop, dan Circus menawarkan nuansa yang lebih ceria dan beat dance yang popish.

Single “3″ yang dulu sempat dirilis Spears dari album Kompilasinya tahun 2009 lalu memang benar – benar menggambarkan garis merah untuk album “Femme Fatale” ini, karena genre musik yang kini diusung Spears di album terbarunya tidak jauh dari genre single “3″ yang bernuansa electropop yang playfull dan nakal. Lagu “Hold It Against Me” menurut saya memang pilihan yang tepat untuk dijadikan single pertama karena mampu dengan baik menggambarkan keseluruhan isi album “Femme Fatale” ini. Ya, “Femme Fatale” memang sangat kental nuansa electropop, synthpop, eurotrash, dengan sound yang terdengar futuristik namun memang tidak terdengar baru. Pendek kata “Femme Fatale” adalah sebuah album yang mampu membuat siapapun yang mendengarkannya ikut menari dan bergoyang.

Kalau di album “Blackout” Spears bekerja sama dengan Keri Hilson, di album “Circus” bekerja sama dengan Lady Gaga, di album “Femme Fatale” ini Spears bekerja sama dengan Ke$ha Sebert dalam track “Till The World Ends” yang menjadi lagu pembuka di album “Femme Fatale” ini dan sekaligus menjadi single kedua yang dirilis 4 Maret lalu. Selain Ke$ha, Spears dalam album ini kembali bekerja sama dengan Dr. Luke, Billboard, Benny Blanco, Darkchild, Bloodshy, Will.I.Am, dan pasangan bermusik Spears sejak awal kariernya Max Martin. Dalam album ini juga Spears memperkenalkan penyanyi baru bernama Sabi yang menjadi featuring singer dalam lagu “(Drop Dead) Beautiful)”.

Menurut saya album “Femme Fatale” ini cukup patut diacungi jempol karena menyimpan banyak lagu yang berpotensi menjadi hit. Ada beberapa lagu yang menjadi favorit saya dari album ini pertama “Hold It Against Me” dan “Till The World Ends” yang tentunya karena memang sudah akrab di telinga dan memang terdengar catchy dengan beat dan aransemen yang asik. Kedua “Criminal” sebuah lagu mid tempo yang terdengar paling generik dan sangat pop dibanding semua lagu dalam album ini. Lagu karya Max Martin ini sungguh menempel di telinga sejak saat pertama didengarkan. Ketiga “(Drop Dead) Beautiful” featuring Sabi yang sangat catchy dan tipikal lagu – lagu yang menjadi hit pada saat ini. Keempat “Inside Out” yang mid tempo dengan aransemen yang penuh dengan sentuhan elektronik dan synthesizer yang sedikit bernuansa R&B. Tiga dari empat lagu yang masuk dalam Bonus Track Deluxe Edition dari “Femme Fatale” yakni Track “Up’N Down”, “He About To Lose Me”, dan Don’t Keep Me Waiting” sangat berpotensi juga menjadi hit. Track “He About To Lose Me” dan “Don’t Keep Me Waiting” yang diproduseri oleh Darkchild memang membawa angin segar dalam album ini dengan aransemen yang unik dan ada sedikit unsur pop rock di dalamnya.

Secara keseluruhan album “Femme Fatale” ini memang bagus dan sangat recommended untuk pencinta musik electropop dan pencinta Britney Spears. Tetapi saya sedikit merasa ada sedikit kebosanan saat mendengar album ini secara keseluruhan karena berakhir dengan monoton seperti album The Black Eyed Peas “The Beginning” yang lagu – lagunya bagus tapi sangat monoton saat didengar secara keseluruhan. Kehadiran “Criminal”, “He About To Lose Me”, dan “Don’t Keep Me Waiting” sangat membawa angin segar karena aransemennya tidak itu – itu saja. Bagi saya mungkin “Femme Fatale” bukanlah masterpiece dari Spears karena album “Britney” di tahun 2001 tetap menjadi favorit saya. Kalau saya boleh menggambarkan album “Femme Fatale” ini mirip seperti campuran 2 album Spears terdahulu, “American Life” Madonna, “Bionic” Christina Aguilera, “Animal+Cannibal” Ke$ha, dan segelintir album – album penyanyi bergenre electropop dan eurotrash lainnya seperti Kylie, Robyn, La Roux, dan kawan – kawan. Apakah “Femme Fatale” Overrated? Mungkin saja.

Sumber: http://rioaditomo.wordpress.com/2011/03/27/music-review-britney-spears-femme-fatale-album/

Leave a Comment