Pembuktian Cinta Sejati dengan Pernikahan, Bukan dengan Kecantikan!

Hari Valentine yang dipercaya sebagai hari kasih sayang adalah hari-hari yang ditunggu oleh pasangan muda-mudi yang terperdaya. Sudah banyak terkuak tentang kisah yang sebenarnya tentang asal-usul hari Valentine. Tentu saja hukum merayakan hari Valentine adalah haram.

Banyak sekali pemudi Islam yang tertipu daya dengan lawan jenisnya. Para pemuda membuktikan cinta dengan hanya sekadar ungkapan romantis dan kado berisi cokelat sehingga membuat si wanita “melayang ke langit”. Si wanita ini kemudian terperdaya dan membuktikan rasa cintanya dengan keperawanan misalnya, yang selayaknya hal itu dipersembahkan hanya untuk suaminya kelak.

Cinta Dibuktikan Hanya dengan Menikah

Bila mengakui mencintai tetapi tak menikahi atau segera menikahi, semua itu hanya cinta kasih yang menjelma dalam pandangan yang berfatamorgana. Walau yang perlihatkan adalah puisi romantis, sentuhan kasih sayang, dan kado mewah, jika tetap saja tanpa pernikahan, semuanya adalah palsu dan tipu daya. Kenapa? Jawabannnya karena orang yang paling tahu hakikat pembuktian cinta berkata bahwa bukti cinta itu adalah pernikahan.

Sejumlah dokter dan ulama pakar hati sepakat juga sepandangan tentang pandangan orang-orang yang berakal tentang pengobatan, bahwa sebenarnya obat dari mabuk cinta yaitu bertemunya 2 ruh dan juga menempelnya 2 badan (menikah).

Ingat baik-baik, membuktikan cinta adalah dengan menikah.

Cinta Prematur dan Cinta Lilin Meleleh

Sebagian orang mungkin mudah terperdaya dengan cinta prematur yang belum waktunya turun dari langit. Namun, nafsu merebut dan menarik paksa sehingga dengan terpaksa turun. Inilah cinta seadanya yang dipaksa bertahan atau bahkan akan menghilang dalam sekejap sebab lahir sebelum waktunya, yaitu pernikahan.

Cinta yang dipamerkan adalah cinta seumur hidup walaupun ikatannya belum memiliki simpul dan tak jelas. Cinta yang dianggap tulus padahal sebenarnya hanya cinta kepada kecantikan fisik, harta, dan kedudukan.

Saat kecantikan beradu dengan usia, kecantikan pun perlahan akan menyerah. Saat kecantikan pudar, hilanglah rasa cinta. Tak ada lagi rayuan seperti dulu. Tak ada lagi pemberian buah tangan seperti dulu. Tak ada lagi roman picisan. Apakah cinta tersebut sudah meleleh seperti lilin yang meleleh membakar lenyap diri sendiri?

Mereka berkata cinta seumur hidup? Meskipun benar, bila usia sudah jadi perkara malaikat maut, usailah cinta. Cinta hanya menjadi sebuah sejarah di dunia yang tak lama lagi dilupakan orang-orang karena cerita generasi berikutnya sudah menunggu. Semua yang ada di dunia ini akan sirna, termasuk cinta hanya berujung di dunia. Mungkin saja orang yang saling mencintai di dunia tanpa dilandasi cinta Allah akan saling bermusuhan kelak di akhirat.

Wahai para wanita yang mencari cinta, apakah cinta seperti ini yang kalian cari? Cinta yang hanya berumur satu hari atau hanya semalam di malam Valentine?

Semoga bermanfaat!

Leave a Comment