Difa dan Paton, Kisah Ketulusan Hati Sahabat

Suatu ketika, ada dua orang sahabat yang tengah berjalan santai di pantai. Kita sebut saja Difa dan Patton.

Difa dan patton asyik menikmati udara sejuk di pantai. Secara tidak sengaja, Difa menyenggol kaki Patoon, sehingga Patton terjatuh. Difa terkejut dan langung membantu Patton untuk berdiri. Namun ternyata, Patton merasa kesal , dia pikir Difa senagaja ingin membuatnya malu.

Difa       :  Aduh, maaf patton aku tidak sengaja .

Patton  :  Alah kamu sengajakan dorong aku, ngaku

Difa      :  Asli Patton, aku sama sekali tidak berniat untuk menjatuhkanmu. Sini aku bantu

Patton  :  Sudahlah aku bisa berdiri sendiri.

Melihat wajah Patton yang penuh kekesalan, Difa merasa bersalah. Difa terus menerus memeinta maaf kepada Patton. Tapi sayangnya, Patton enggan untuk memaafkannya.

Tiba-tiba Patton memukul wajah Difa. Pukulan itu dilayangkan patton dengan penuh emosi. Tapi anehnya, Difa sama sekali tidak marah. Difa berjalan menuju pinggir pantai dan menuliskan kejadian ini.

“Hari ini sahabat terbaikku memukul wajahku”

Ternyata disaat Difa sedang menuliskan kalimat tersebut diatas pasir, ombak besar datang menyeretnya ke tengah pantai. Patton tahu bahwa sahabatnya itu tidak bisa berenang. Tanpa menunggu lama, Patton segera berenang ke tengah pantai untuk menyeret Difa ke pinggir pantai.

Syukurlah, Patton berhasil menyeret Difa sampai di pinggir pantai. Sesaat kemudian, Difa tersadar dan langsung mengucapkan terima kasih kepada Patton.

Difa        :  Terima kasih Patton, kamu sduah menyelamatkanku

Patton  : Iya sama-sama Difa, kan sahabat harus saling tolong menolong.

Difa kembali menuliskan pengalamannnya. Namun kali ini berbeda, bukan di atas pasir, melainkan memahatnya di atas batu.

“ Hari ini sahabat terbaikku menyelamatkan nyawaku”

Patton merasa ada keanehan dengan sikap Difa. Kemudian, Patton bertanya kepada Difa :

“ Kenapa saat saya memukul wajahmu, kamu menulisnya di atas pasir dan sekarang saat aku menyelamatkanmu, ditulis di atas batu.

Mendengar pertanyaan sahabatnya itu, Difa sambil tersenyum menjawab

“ Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya di atas pasir, supaya angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan tersebut. Dan ketika seorang sahabat membahagiakan kita, kita harus memahatnya diatas batu, supaya tulisan tersebut tidak hilang tertiup angin”.

Patton hanya bisa tersenyum melihat ketulusan hati sahabatnya. Mulai dari sinilah persahabatan antara Difa dan patton semakin erat. Meraka berdua kini berusaha saling menjaga ego masing-masing.

So, jagalah hubungan persahabatan Anda.

Leave a Comment