Kiat Menjadi Penulis Artikel Freelance yang Produktif

Pekerjaan menulis bisa dijadikan sebagai profesi, tak terkecuali menjadi Penulis Artikel Freelance untuk media tertentu. Mejadi penulis bisa menjadi pekerjaan mulia, tidak hanya mendapatkan materi (uang) tapi lebih dari itu, menjadi penulis bisa menjadi amal baik untuk kehidupan dan kemanusiaan. Dengan menulis juga bisa menyumbangkan ide-ide atau gagasan untuk kebaikan banyak orang, hasil karya tulisan tersebut akan diperbincangkan banyak orang, ini tentu menjadi kebahagiaan tersendiri. Bahkan banyak penulis hebat bisa mempengaruhi umat manusia dalam kurun waktu yang lama, sehingga umur tulisannya lebih panjang daripada umur penulisnya sendiri.

Untuk menjadi penulis hebat seperti yang di gambarkan di atas tidaklah mudah, tapi juga tidak sulit untuk dijalankan. Ada ungkapan di dunia Jurnalistik, “Menulis laksana Berenang”. Sehebat apapun buku yang anda baca, kalau anda tidak pernah masuk ke dalam air untuk mencoba belajar berenang, hasilnya akan percuma. Jadi intinya, orang yang ingin menjadi penulis dengan baik tentunya ia harus terus berlatih menulis. Untuk menjadi penulis yang baik, berikut ini beberapa panduan sebagai pembuka jalan untuk menjadipenulis Artikel Freelance yang produktif ataupun penulis umum lainnya.

1. Menggali Ide

Untuk menjadi penulis artikel mencari atau menggali ide merupakan tahap awal sebelum menulis. Sumber ide sebenarnya ada banyak di sekitar kita. Sumber ide bisa berasal dari pengalaman, pengamatan, pendapat orang, obrolan di warung kopi, tontonan atau banyak juga sumber ide berasal dari apa yang kita baca, misalnya dari buku, berita di koran, internet dan lain sebagainya. Ada baiknya bila mendapatkan ide pada waktu yang anda tidak siap untuk menggali lebih dalam ide tersebut, segera tulis atau simpan ide tersebut dalam buku catatan anda.

2. Menguji Ide

Apabila ide sudah di temukan dan ditentukan, tahap berikutnya adalah menguji ide tersebut, caranya adalah dengan membuat beberapa contoh pertanyaan berikut ini:

  • Apakah ide ini aktual ataukah sudah lama ?
  • Apabila ide tersebut telah menjadi sebuah tulisan apakah nantinya berguna bagi banyak orang?
  • Untuk menggali lebih dalam ide tersebut apa saja referensi yang dibutuhkan dan apakah pengetahuan anda mencukupi untuk mengembangkan ide tersebut sampai dalam bentuk tulisan?.
  • Apakah ide tersebut pernah di tulisa orang lain? Apabila sudah pernah ada, anda bisa mengambil dari sudut pandang yang berbeda.
  • Apakah ide tersebut layak jual? maksudnya media mana yang sekiranya mau menerima ide anda tersebut.

3. Mengumpulkan Referensi

Apabila ide sudah ditemukan dan sudah diuji kelayakannya, tahap berikutnya mengumpulkan referensi yang bisa mendukung penggalian ide tersebut. Referensi dapat berupa buku, Jurnal, berita atau apapun yang ada kaitannya dengan ide tersebut. Untuk selanjutnya ada baiknya anda memiliki perpustakaan pribadi di rumah anda. Hal penting dari menggutip data dari referensi adalah sebutkan sumbernya.

4. Mulai Menulis

Untuk pemula, pada saat menulis hendaknya tidak berharap hasil tulisan yang berkualitas atau sempurna. Sebaiknya tulislah apa yang ada dalam pikiran anda dengan gaya anda sendiri seperti anda menulis surat, menulis status di sosial media, atau seperti menulis di buku harian (diary). Tulislah terus sampai anda merasa ide-ide anda sudah tertuang dalam tulisan, hal penting yang tidak boleh dilupakan setelah menulis adalah membacanya kembali. Perbaiki bila ada kata yang tidak sesuai, biasakan untuk membaca kembali tulisan anda karena ini adalah hal penting yang biasa dilakukan oleh penulis-penulis hebat. Sebagai panduan untuk memudahkan penulisan agar tulisan and mengalir dan terstruktur berikut ini tahapannya:

  • Tentukan tema, topik dan judul tulisan
  • Membuat kerangka tulisan yang dimulai dari pendahuluan, isi, penutup atau ringkasan, seruan/ajakan atau bisa juga memunculkan pertanyaan tanpa jawaban.

5. Struktur Tulisan

Untuk penulisan artikel memiliki karakter tersendiri, jenis karya jurnalistik ini tidak memiliki struktur tulisan. Penulis bebas menuangkan masalah yang sedang di bahas kemudian di sambungkan dengan pandangan/ pendirian subjektif. Berbeda dengan menulis berita yang harus ada unsur 5W+1H atau yang penting di dahuluan sementara pembahasan yang kurang penting di akhirkan.

Walaupun menulis artikel tidak memiliki struktur, jika kita lihat secara umum anatomi atau struktur kerangka sebuah artikel meliputi Judul (head), nama penulis, lead (teras, pendahuluan atau intro), body (pembahasan) dan penutup. Untuk pemilihan judul sendiri sebaiknya tidak lebih dari 5 kata, untuk pembahasan dipilah dalam subjudul yang diarahkan oleh lead. Sedangkan penutup biasanya berupa kesimpulan atau ajakan.

Demikian kiat mudah untuk menjadi penulis artikel Freelance, jika semua tahapan tersebut diikuti, seiring berjalannya waktu anda akan menghasilkan karya tulis yang bagus. Jika sudah menjadi penulis terkenal jangan lupa untuk terus belajar, bersikap rendah hati dan peduli dengan sesama.

Leave a Comment