No More Superhero Than My SuperDad

My Superhero is My Dad. Di dunia ini siapa sih yang jarang sekali menangis? Jawabannya tak lain ialah bapak. Kenapa bapak?

Coba saja lihat, ingat-ingat lagi kapan kamu lihat bapak menangis. Rasanya, aku tak pernah melihat bapak menangis. Entah karena bapak tak pernah menangis atau mungkin ayah menangis tapi bukan di depan kita.

Ketegarannya dalam menghadapi segala cobaan yang datang, membuat aku tumbuh menjadi pribadi yang kuat. Tapi entah kenapa, aku tak bisa setegar dan sekuat bapak. Bapak paling anti dengan kata mengeluh, sedangkan aku, mungkin hampir tiap hari ada saja keluhan yang terlontar.

Perhatian Bapak

daddy
Daddy | Foto : epicparent.tv

Kasih sayang bapak dan ibu kepada anak-anaknya pasti sama. Namun cara menunjukkan kasih sayang itu yang berbeda. Jika ibu dengan terang-terangan menunjukkan kepeduliaannya kepada kita. Sementara bapak, pura-pura acuh padahal sangat peduli.

Kasih sayang diam-diam itu kadang memunculkan prasangka bahwa bapak tak peduli dengan anaknya. Bapak kadang terlalu sibuk dengan pekerjaannya di kantor. Hal inilah yang membuat hubungan bapak dan anak agak renggang.

Namun tanpa kamu sadari, bapak ternyata sangat merindukan waktu bersama kita. Saat sinar matahari baru muncul, bapak tergesa-gesa berangkat kerja.

Kemudian di siang hari, saat kita pulang sekolah, bapak sedang berkutat dengan pekerjaannya. Dan saat malam hari pulang kerja, kita sudah terlelap ke alam mimpi. Lalu, kapan waktu kebersamaan kita?

Dad and daughter
Dad and daughter | Foto : inspirefusion.com

Sabtu dan minggu adalah waktunya berkumpul bersama keluarga, saat bapak libur kerja dan anak-anak libur sekolah. Namun apa iya, sabtu dan minggu bisa berkumpul?

Toh kenyataannya, Sabtu dan Minggu adalah waktu bermain anak bersama teman-temannya. Dan kadang, meski Sabtu dan Minggu libur, bapak masih sibuk menyelesaikan pekerjaan kantornya di rumah.

Meskipun demikian, bukan berarti seorang bapak acuh terhadap tumbuh kembang anaknya. saat malam telah larut dan badan lelah karena pekerjaan, bapak masih menyempatkan waktu untuk berbincang santai bersama ibu.

Perbincangan antara bapak dan ibu, bukan hanya untuk menjaga keharmonisan rumah tangga, melainkan juga untuk mengetahui perkembangan buah hatinya. Iya, dalam perbincangan santai itu topic utamanya bukan soal rumah tangga, melainkan tentang buah hati.

Mungkin bapak termasuk tipe orang yang gak banyak omong. Bahkan cenderung pendiam. Ya mungkin karena intensitas ketemu juga lebih sedikit dibandingkan dengan ibu.

Tapi ternyata, intensitas pertemuan yang sedikit itu yang membuat bapak yang pendiam seketika berubah menjadi sangat cerewet. Banyak hal yang bapak tanyakan kepada ibu soal anak-anaknya. Mulai dari pertanyaan soal nilai sekolah sampai dengan kegiatan anak lainnya.

Maklum saja, jangankan bertatap muka, bertegur sapa di hari-hari kerja pun rasanya sulit. Karena memang, masing-masing mempunyai kesibukannya sendiri-sendiri. Nah, disini ibu menjadi perantara hubungan antara bapak dan anak.

Ibu tak pernah kesal menanggapi cerewetnya bapak akan pertumbuhan anak-anaknya. Ibu justru merasa sangat bahagia mempunyai suami sekaligus bapak anak-anak yang sangat peduli dengan keluarganya.

Aku Sayang Bapak

ayah dan anak
ayah dan anak | Foto : apihyayan.blogspot.com

Seberapa sayangkah kamu sama bapak? Pernahkah mengutarakan rasa sayang itu secara langsung? Iya, semua anak pasti sayang dengan kedua orangtuanya, termasuk ayah. Namun rasanya jarang sekali anak yang mengutarakannya langsung.

Ketidakmampuan mengutarakan sayang itu bukan karena gengsi, tapi segan. Berbeda halnya dengan ibu. Dengan ibu kita bisa mengutarakan rasa sayang itu langsung. Bahkan kita tak segan untuk saling berbagi cerita tentang keseharian.

Sama halnya dengan sang buah hati, bapak juga termasuk orang yang malu-malu mengakui rasa sayangnya. Bapak justru tak mau anaknya tahu bahwa ia sangat peduli. Hal ini bukan tanpa alasan, bapak sembunyi-sembunyi menyayangi, agar sang anak bisa berdiri sendiri tanpa bergantung padanya.

Contohnya saat sang anak melakukan kesalahan. Ibu mungkin diibaratkan sebagai peri yang menentramkan hati kita. Dan ibu paling mudah memaafkan kesalahan anak-anaknya. hal ini justru berbanding terbalik dengan sikap bapak.

Bapak justru yang paling semangat menghukum, saat sang anak melakukan kesalahan. Kesalahan sekecil apapun, ada hukumannya. Apakah ini menandakan bahwa bapak membenci kita? Tentu tidak.

Bapak menghukum kita, bukan ingin menyakiti, melainkan ingin memperbaiki. Iya, bapak ingin sang anak tumbuh menjadi pribadi yang baik. Bahkan kalau bisa, sang anak harus jauh lebih baik dari bapak.

Coba saja pikirkan, kalau bapak sama lembutnya dengan ibu, apakah sang anak bisa kuat menghadapi kerasnya hidup ini? Dalam mendidik anak antara sikap lemah lembut dan tegas itu harus seimbang.

Sekeras-kerasnya bapak, tak akan pernah tega menyakiti perasaan anaknya. Bapak hanya ingin melatih anaknya, agar bisa terbiasa dengan kerasnya hidup. Karena bapak tahu, kehidupan di luar nanti jauh lebih keras dibandingkan sekarang.

Dan kalau ditanya, seberapa sayangkah bapak kepada anaknya? Bapak sangat amat menyayangi sang anak, bahkan melebihi dirinya sendiri. Bapak rela banting tulang setiap hari, demi memenuhi kebutuhan keluarga, anak dan istrinya.

No more superhero than my superdad. I love you dad.

Leave a Comment