“Semakin sering dilarang maka akan semakin sering pula dilanggar.” Itulah stigma yang telah lama beredar di masyarakat. Adanya larangan ternyata bukan untuk ditakuti, malah akan membuat kita manusia menjadi lebih penasaran melakukannya. Padahal semua itu akan berujung pada risiko yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.
Sebuah larangan dibuat untuk melindungi kita agar tidak terjerembab kepada kejadian yang merugikan. Namun rupanya manusia kerap berani melawan sebuah risiko yang telah kita tahu sebelumnya. Ketika akibat dari larangan tersebut benar-benar terjadi, barulah kita akan tersadar.
Inilah sejumlah pelanggaran yang kerap dilanggar oleh manusia. Apakah kamu salah satunya?
1. Melanggar perintah Tuhan
Pelanggaran inilah yang sering kita lakukan dalam keadaan sadar tentunya. Padahal kita telah mengetahu apa akibatnya kita melanggar perintah Tuhan, bukan? Namun dorongan setanlah ternyata yang kita turuti.
Aturan-aturan Tuhan sebenarnya telah banyak tertera dalam kitab suci Al-Quran. Semua itu bahkan dijelaskan dengan gambling agar manusia bisa berjalan di jalan yang sebenarnya. Selain itu, tentu tujuan yang utama dari adanya aturan tersebut ialah untuk menyelamatkan umat manusia.
Cukup banyak aturan Tuhan yang kerap kali kita langgar, seperti berjudi, memfitnah, berzina, bermabuk-mabukan, dan lainnya. Hanya manusia masih dibutakan dengan kesenangan yang sifatnya semu. Padahal akibat dari semua larangan itu sangatlah fatal, baik untuk masa sekarang di bumi ataupun untuk masa ketika kelak di akhirat.
2. Melanggar pasal tentang perdagangan
Godaan memang sangat besar, termasuk dengan godaan dalam hal materi. Ketika urusan materi sudah merasuki otak kita, terkadang kita tidak bisa berpikir dengan akal sehat. Banyak risiko dan rintangan yang kita terjang begitu saja. Salah satunya dalam melakukan bisnis.
Untuk berbisnis kita harus tahu dengan segala aturan mainnya, mana yang boleh dan mana yang tidak. Semua itu sudah tertuang dalam pasal perdagangan yang sifatnya melindungi hak kita sebagai pemilik bisnis. Namun bukan manusia namanya jika tidak melakukan pelanggaran. Meskipun semua sudah tertuang dalam pasal, itu semua bisa ditebas begitu saja. Kita rajin mengklaim hak orang lain sebagai milik kita.
3. Melanggar hak orang lain
Sudah menjadi hal yang lumrah bahwa kita sebagai perampok paling besar dan rakus, termasuk dengan hak pejalan kaki. Kejadian ini ditandai dengan kondisi di jalan raya yang melibatkan pengendara motor.
Ketika jalanan sedang dalam keadaan macet, banyak di antara mereka yang nekat memakai trotoar sebagai jalan tambahan. Padahal kita tahu fungsi dari trotoar tersebut, bukan? Namun dengan alasan yang hanya menguntungkan pengendara semata, mereka telah merampas hak pejalan kaki dan melanggar aturan pemerintah.
4. Melanggar aturan dokter
Pelanggaran ini membuat kita sebagai manusia untuk kesekian kalinya disebut sebagai makhluk paling tidak bisa diatur. Rasa sakit yang mengganggu kesehatan tentu sering kita alami. Sementara itu, dokter sebagai perantara penyembuh penyakit kita senantiasa memberikan sejumlah pantangan agar rasa sakit tersebut tidak berlangsung lama.
Namun apa jadinya? Pantangan yang diberikan oleh dokter tersebut hanya masuk telinga kanan, lalu keluar telinga kiri begitu saja. Contohnya ketika sakit perut maka dokter akan melarang kita untuk makanan yang berpotensi membuat kambuh. Tidak lama setelah larangan dokter tersebut kita dengar, sejumlah makanan pedas malah kita konsumsi.
Itulah manusia, makhluk yang kerap kali melakukan sejumlah pelanggaran dengan sengaja. Padahal sudah jelas semua risiko dan akibat tertera di depannya. Manusia sering menjadi makhluk yang rakus dan mementingkan urusannya sendiri, tanpa melihat kerugian. Hal yang manusiawi sejatinya bisa kita ubah, agar kita selamat.