Dosa yang tidak diampuni oleh Allah Swt adalah musyrik dan syirik. Tapi, kenapa masih sangat banyak masyarakat kita yang bermain-main dan melakukan perbuatan dosa ini? Dengan alasan melestarikan kebudayaan leluhur atau nenek moyang, mereka sering mendobrak rambu-rambu murka terbesar Allah Swt.
Musyrik dan Syirik, Dosa yang Berdampak Fatal
Musyrik dan syirik adalah perbuatan dosa yang berdampak fatal bagi pelakunya. Semua amal ibadah mulai sholat, zakat, sedekah, dan lain-lain, akan ditolak Allah bila seseorang masih melakukan perbuatan dosa ini.
Ingin tahu seperti apa marahnya Allah Swt ketika seorang hamba menduakan-Nya? Cobalah rasakan jika diri ini dikhianati oleh orang yang sangat kita kasihi. Diri ini pasti akan cemburu, kecewa, dan marah kepada seserang yang dicintai tersebut. Seperti itu lah rasanya dikhianati.
Allah Swt menanamkan rasa marah, kecewa, dan cemburu kepada manusia bukan tanpa alasan. Alasannya adalah supaya manusia juga dapat merasakan cemburunya Allah, kecewanya Allah, dan marahnya Allah ketika seorang hamba menduakan-Nya. Saat seorang hamba memohon keberkahan, keselamatan, dan lebih parah lagi menyembah ciptaan Allah Swt.
Logika tersebut haruslah kita pegang sampai kapan pun. Tapi, tak sedikit manusia yang sudah tobat sering dimarahi oleh keluarganya yang menyarankan ritual tertentu saat misalnya pindah rumah, membuka usaha, kelahiran anak, dan lain-lain. Kemarahan tersebut keluar karena orang tadi menolak secara tegas ritual adat yang harus dilakukan pada momen-momen tersebut.
Mereka menyarankan melakukan ritual tertentu saat momen-momen tadi dengan alasan supaya diberi kebahagiaan, keselamatan, serta kemudahan hidup. Namun sayang, tak jelas siapa yang memberikan kebahagiaan yang dimaksudkan di dalam ritual tersebut.
Contoh Perbuatan Musyrik dan Syirik
Contoh perbuatan musyrik dan syirik adalah menebar sesuatu di depan toko tiap pagi agar tokonya laris. Tahukah Anda apa yang ditebar? Agar tokonya laris, siramkan air cucian beras yang akan dimasak. Itu artinya kita mengharap kekuatan dari air beras agar toko tersebut laris. Ini adalah perbuatan syirik karena kita sebagai umat Islam hanya percaya kepada kekuatan Allah, bukan pada beras.
Contoh lainnya adalah ketika pindahan rumah. Pemilik rumah disarankan membawa tanah ari-ari anaknya agar tidak rewel. Ini artinya mengharap kekuatan pada tanah ari-ari. Lalu, peran Allah Swt di mana dan dikemanakan?
Ada lagi yang mengatakan saat memendam ari-ari anak, simpanlah lampu di dekatnya dan nyalakan selama berhari-hari agar nanti si anak pikirannya bersih, cerdas, ridak rewel, dan dewasa. Ritual ini jangan dilakukan sebab kita hanya berharap kepada Allah, bukan pada lampu.
Menjaga Diri dari Murka Allah
Setiap kali diberi saran melakukan ritual tertentu, sebaiknya kita kembalikan pada logika. Tindakan tersebut menduakan Allah atau tidak? Tindakan tersebut membuat Allah marah atau tidak? Tindakan tersebut bertentangan dengan ajaran Islam atau tidak?
Bila jawabannya ya, pilihlah jalan aman dan jangan melakukan saran tersebut. Karena hidup di dunia ini hanya satu kali, jika salah melangkah, pasti akibatnya adalah kerugian luar biasa di akhirat yang abadi nanti.
Sekecil apa pun tindakan yang mengarah pada perbuatan musyrik dan syirik, segera tinggalkan. Jika ingin mendapat ketenangan dan kebahagiaan hidup, perbanyaklah ibadah agar makin disayang dan dekat dengan Allah. Ingin tolak bala, ingin usaha lancar, ingin mengatasi 1000 masalah, sedekah adalah solusinya karena Allah telah menjanjikannya dalam Al-Quran.
Semoga kita tak termasuk orang yang tersesat dan keselamatan dunia akhirat akan selalu terlimpah untuk kita semua. Amin!