Demi Menyelamatkan Korban Penculikan, Rela Menukar Dengan Kegadisan

Beberapa minggu yang lalu dunia dikejutkan dengan adanya peristiwa penculikan yang menimpa sekitar 300 anak sekolah yang semuanya berjenis kelamin perempuan. Penculikan ini terjadi di Nigeria. Meski pihak otoritas setempat sudah melakukan berbagai macam usaha, tapi hingga saat ini para korbannya belum berhasil diselamatkan.

Atas dasar inilah seorang artis lokal asal negara tersebut menawarkan keperawanannya kepada pihak pelaku penculikan yang dimotori oleh gerombolan militan Boko Haram. Tawaran ini untuk menukar para gadis korban yang usianya antara 12 sampai 15 tahun.

Sebagaimana yang dilansir IBL, artis yang memiliki profesi sebagai penyanyi bernama Adokiye tersebut mengaku telah dewasa dibanding dengan para korban penculikan tersebut. Selain itu dia juga punya pengalaman.

Adokiye tidak peduli meski harus memberi layanan seks untuk 10 hingga 12 orang yang berniat mengencaninya setiap malam. Yang paling penting baginya adalah anak-anak sekolah itu dapat bebas dan bisa kembali ke keluarga dan orangtuanya masing-masing.

Sementara itu menurut kabar yang beredar, melalui pemimpinnya gerombolan Boko Haram telah mengajukan syarat guna membebaskan 300 anak sekolah yang saat ini dikuasainya. Dia bersedia melepas semua korban penculikannya asal semua teman-temannya yang dimasukan ke dalam sel tahanan juga dibebaskan.

Melalui sebuah rekaman video, pemimpin bernama Abubakar Shekau tersebut memperlihatkan sekitar seratus anak sekolah yang masih memakai baju kerudung. Mereka terlihat sedang berdoa di sebuah tempat yang dirahasiakan.

Kelompok militan Boko Haram melakukan penyerbuan di suatu sekolah menengah yang terletak di desa Chibok pada pertengahan bulan April kemudian menculik semua siswa perempuan yang ketika itu sedang melaksanakan ujian. Meski ada beberapa yang berhasil membebaskan diri, tapi sebagian besar dari korban penculikan itu belum diketahui keberadaannya.

Berbagai upaya sudah dilakukan pemerintah untuk membebaskan mereka dengan mengerahkan angkatan bersenjatan. Bahkan ada beberapa negara seperti Inggris, Amerika, Perancis dan Israel memberi bantuan, namun belum belum mendatangkan hasil.

Ketika diwawancarai pada pukul sebelas malam Adokiye mengaku pikirannya tidak pernah lepas dari semua siswi tersebut. Dia tidak dapat membayangkan apa yang sedang mereka alami pada waktu-waktu malam seperti ini. karena itu dia rela menawarkan diri untuk mengganti kedudukan mereka.

Ditulis oleh: https://www.facebook.com/jokoutomo2300

Leave a Comment