Mengucapkan kata tidak adalah hal sepele, namun sulit untuk mengungkapkannya. Benarkah seperti itu? Coba ingat-ingat lagi, kapan terakhir Anda bilang tidak untuk sesuatu hal, apapun itu. Faktanya, sebagian besar orang justu mengalami kesulitan yang cukup berat untuk mengatakan tidak.
Mungkin pernah terbesit pikiran untuk menolak, tapi entah kenapa hati dan pikiran tidak sinkron. Saat hati mati-matian untuk memberanikan diri berkata tidak, namun apa daya justru kata “tidak” yang pada akhirnya terlontar di bibir. Kalau sudah begini mau apalagi?
Lalu apa sebenarnya yang membuat seseorang sulit mengatakan tidak? Ada beberapa hal yang membuat orang sulit untuk berkata tidak.
Pertama, kurang rasa percaya diri. Ya, percaya diri yang kurang menjadi salah satu pemicu seseorang sulit untuk menolak ajakan. Kurangnya rasa percaya diri ini dipicu oleh rasa ketakutan yang terlalu besar. Ketakutan akan dampak yang terjadi jika menolak ajakan tersebut. Jadi, lebih baik mengiyakan ajakannya, meski pada akhirnya ada rasa penyesalan.
Kedua, lebih mementingkan perasaan orang lain. Nah, ini hal baik yang justru menjerumuskan. Mengapa demikian? Coba pikir, Anda rela melakukan apapun demi menjaga perasaan orang lain, sedangkan diri sendiri tak dipedulikan. Tidak masuk akal bukan?
Ya, memang menjaga perasaan orang lain itu penting. Namun sekali-kali Anda juga harus bisa mementingkan diri sendiri. Tidak jarang, sikap mementingkan orang lain itu justru menjadi boomerang bagi diri kita.
Contohnya ketika kita dihadapkan pada dua pilihan, menemani teman ke toko buku atau menyelesaikan tugas kuliah. Kemungkinan besar, Anda lebih memilih menemani teman ke toko buku. Alasannya klasik, ingin menunjukkan sikap solidaritas kepada teman. Namun apa jadinya tugas kuliah?
Waktu yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk menyelesaikan tugas, justru dipakai untuk bepergian. Hingga akhirnya, kita harus begadang sampai larut malam untuk menyelesaikan tugas tersebut. Nah, kalau sudah begini siapa yang harus disalahkan?
Sikap sulit untuk bilang tidak, efeknya bisa baik, bisa juga buruk. Hal ini bergantung pada situasi dan kondisinya. Dalam hal ini, kita dituntut untuk menggunakan logika. Jika dengan menolak akan membawa Anda kepada kebaikan, jangan ragu untuk bilang tidak. Jadi, beranikan diri untuk bilang tidak mulai detik ini juga.