Melihat judul tersebut, rasanya semua orang sepakat dengan menjawab “Tinggalkan!” Namun pada kenyataannya tidak jarang kita bisa bertahan dalam kondisi seperti itu dengan bebagai alasan. Setiap hubungan percintaan memang bisa memberikan banyak dampak, salah satunya perselingkuhan.
Sebelum bergerak terlalu jauh, apa sebenarnya selingkuh tersebut? Selingkuh merupakan sikap menjalin hubungan dengan yang lain. Jika ditelusuri lebih jauh, selingkuh tersebut bisa dilakukan dalam berbagai keadaan, tidak hanya dalam percintaan semata. salah satunya terjadi dalam bidang pekerjaan. Namun seringkali sikap tersebut menghinggapi hubungan yang sedang kita jalin.
Perselingkuhan sendiri bisa disebabkan oleh beberapa alasan. Alasan tersebut di antaranya adanya rasa bosan, tidak adanya kepuasaan, hingga ingin mencari yang lebih baik. namun bagaimana jika itu terjadi pada situasi rumah tangga? Yang notabene sudah mengikat janji, tidak hanya kepada sesama manusia, melainkan kepada Tuhan.
Baik pria ataupun wanita yang diperlakukan seperti itu dalam rumah tangga, mereka lebih sering terjebak dalam sebuah dilema. Apakah yang seharusnya dilakukan? Inilah ulasannya.
1. Bertahan dengan pasangan
Dilema tersebut akan didapat ketika semua itu dialami dalam rumah tangga oleh beberapa orang. Tidak jarang alasan yang dikemukakan adalah menaruh harapan besar terhadap pasangan kita yang akan berubah di masa mendatang. Menaruh harapan memang bukan suatu yang salah, namun kita kerap keliru dalam melakukannya. Menaruh harapan kepada pasangan yang tidak lain adalah manusia merupakan hal yang salah. Sejatinya menaruh harapan ialah kepada Tuhan sebagai Pemilik hati dan raga.
Kita bisa saja berdoa untuk kebaikan pasangan yang melakukan perselingkuhan. Namun sebelum ke arah tersebut, sudah sepatutnya kita juga melakukan introspeksi yang mendalam. Apakah semua yang kita lakukan sudah sesuai dengan standar dan anjuran agama? Dengan pilihan ini kita termasuk ke dalam orang yang sangat baik karena mampu memaafkan kesalahan pasangan.
2. Mengakhiri hubungan pernikahan
Tidak sedikit pasangan yang mengakhiri hubungan pernikahan ketika mengetahui pasangannya berselingkuh. Beberapa orang yang mengambil pilihan ini karena mereka berdalih ingin menyelamatkan hubungan pernikahan dari kesalahan-kesalahan yang mungkin dilakukan pasangannya suatu saat nanti. Bahkan tidak jarang juga mereka mengambil risiko dengan menyandang status ‘single parent.’
Sikap inipun bukan merupakan suatu kesalahan. Dengan mengambil sikap demikian berarti kita sudah bisa menghindarkan diri kita dari ancaman. Selain itu, kita juga sudah bisa “menghukum” pasangan kita dengan mengakhiri hubungan tersebut.
Sikap ini diambil salah satunya untuk menjaga jika kemungkinan yang sama terjadi di masa yang akan datang. Kita memang manusia yang bisa melakukan kesalahan, namun bukan berarti kita harus terus-menerus hidup dengan kesalahan pasangan.
Dalam agama dijelaskan bahwa “pria yang baik adalah untuk wanita yang baik,” begitu pula sebaliknya. Jika berada dalam situasi tersebut, yakinlah bahwa perselingkuhan merupakan sebuah kesalahan fatal. Dan kita yang baik tentu akan berharap memiliki pasangan yang baik pula.