Melisankan tulisan, bukan perkara mudah. Bahkan untuk ukuran seorang penulis andal dan terkenal. Mereka, dalam perjalanannya menuangkan isi pikiran ke sebuah tulisan, biasa menemukan berbagai hambatan. Salah satu yang paling mengganggu adalah writer’s block.
Istilah ini, tidak asing di kalangan penulis. Terutama penulis fiksi. Namun, di lapangan, “penyakit” ini bukan hanya menghampiri para penulis fiksi, penulis nonfiksi juga mulai terjangkiti. Meski pada penulis nonfiksi, “penyakit” ini tidak begitu parah menjangkiti.
Apa sebenarnya writer’s block?
Pernah, tiba-tiba, merasa kehilangan ide, inspirasi rasanya menjadi hal langka di pikiran Anda? Kehilangan kata per kata yang semestinya dituliskan? Sekuat apa pun berusaha, rasanya ide tidak lahir juga? Itu adalah gejala dari writer’s block.
Di kalangan penulis, writer’s block merupakan fenomena yang mengganggu. Jelas, karena ia seperti menumpulkan imajinasi; kreasi, ide dan inspirasi dimatikan olehnya. Writer’s block akan “melumpuhkan” penulis untuk meneruskan atau memulai tulisannya. Durasi waktunya tidak bisa ditentukan. Bisa sementara atau yang mengerikan; tak terhingga.
Penyebab writer’s block ini bermacam-macam. Bisa karena kesibukan yang terlalu menyita banyak pikiran, stress, rasa malas, dan hilangnya motivasi di dalam diri atau memang karena alasan yang sulit dijabarkan oleh penulis itu sendiri.
Menyiasati hal tersebut, beberapa penulis memiliki cara yang berbeda. Masing-masing punya senjata untuk melawan writer’s block. Dari mulai cara yang umum, hingga cara unik yang hanya berhasil pada dirinya sendiri. Anda juga pasti punya, kan?!
Nah, kira-kira, apa senjata andalan Anda untuk mengusir writer’s block?!
Sampaikan pendapat Anda dalam sebuah tulisan di penulispro.net!
Tulisan dengan isi menarik dan views cukup baik (dibaca: banyak), akan mendapatkan uang saku dari penulispro.net! sebesar Rp 100.000,.
Tunggu apa lagi?! Sembari berbagi pengalaman Anda bisa mendapatkan uang saku!
Tulisan ditunggu maksimal hingga tanggal 25 Agustus 2014.