Pernah mengalami kemacetan di jalan raya? Tentu saja itu sangat mengesalkan, bukan? Namun bagaimana rasanya ketika kemacetan itu terjadi dalam dunia tulis menulis? Bagi kebanyakan orang yang gemar menulis, itu tentu sama halnya ketika mengalami macet di jalan raya, mengesalkan! Kemacetan itulah yang sering diistilahkan oleh mereka dengan sebutan writer’s block.
Writer’s block merupakan tersendatnya ide yang ingin dituangkan ke dalam bentuk tulisan. Kejadian tersebut bisa datang kapan saja dan dalam kondisi yang tidak diduga-duga sebelumnya. Untuk waktunya sendiri tidak bisa diprediksi, bisa lama, namun juga bisa sebentar. Hal itu bergantung kepada kemampuan kita dalam mengatasinya.
Bagi sebagian besar orang yang gemar menulis, writer’s block merupakan masalah besar yang harus segera diatasi. Bukan tidak mungkin, tulisan yang ingin kita buat pada akhirnya menjadi terbengkalai gara-gara frasa tersebut. Untuk mengatasinya, kita tentu sering sharing dan mengetahui cara mengatasinya. Namun ketika mencoba tips tersebut, yang terjadi bukannya hilang malah berlama-lama berteman dengan masalah writer’s block tersebut.
Kita bisa mencoba tips nyeleneh berikut dalam mengatasi writer’s block tersebut.
1. Mendekam di kamar mandi
Hal ini tidak dapat dipungkiri menjadi “senjata andalan” dalam memupus masalah writer’s block yang sedang dialami. Jika berpikir dengan logika, mungkin hal ini dianggap perbuatan sia-sia dan tidak penting. Namun yang terjadi di lapangan, hal inilah yang justru akan memperkaya ide untuk dibuatkan ke dalam bentuk tulisan.
Sejatinya kamar mandi merupakan tempat yang tidak seharusnya dalam membuat sebuah tulisan, apalagi ide. Namun dengan suasana kamar mandi yang tenang dan bagi kita bisa membuat nyaman, hal itu bisa saja menjadi tolak ukur keberhasilan dalam memecahkan masalah ini.
2. Banyak membaca artikel online
Tidak dapat dipungkiri bahwa dengan banyak membaca akan membuat ide kita berseliweran. Hal itu sejatinya akan mempermudah kita dalam merampungkan sebuah tulisan. Begitu juga dengan membaca artikel online. Lalu, apa bedanya ketika kita membaca artikel offline? Bukannya itu sama saja? Sama-sama artikel, namun ada sisi pembeda, yakni suasana yang dialaminya.
Membuka beberapa tab untuk menemani tulisan kita, bisa menjadi hal yang cukup ampuh dalam mengatasi masalah ini. Ketika kita mentok dengan ide yang sedang coba dikembangkan, cobalah untuk beralih kepada tab yang sedang dibuka tersebut. Kita bisa membaca berita hiburan, politik, olahraga, dan lainnya. Jangan lupakan juga artikel yang terdapat dalam media sosial karena setiap tab tersebut memiliki tema yang bisa saja menggelitik.
3. Duduk tegak
Posisi ini seringkali dianggap sepele dan dijadikan sebagai sebuah pernyataan bahwa kita sedang tegang. Justru hal inilah yang harus dihapus karena dengan posisi duduk yang tegak bisa memberikan banyak manfaat. Selain tentunya manfaat kesehatan, juga kepada manfaat pikiran yang lebih mudah dikendalikan.
4. Beri kenyamanan ruangan menulis
Di manapun ruangan kita untuk menulis, sudah sepantasnya diberikan faktor kenyamanan di dalamnya. Contoh kecilnya ialah dengan bentuk kursi. Untuk mendapatkan kenyamanan dari duduk di kursi, kita bisa mendapatkan kursi yang beda dari yang lain. Milikilah sebuah kursi yang didesain memberikan sentuhan mood yang nyaman.
Selain itu, tentu saja kepada kenyamanan secara luas, seperti adanya alunan musik, perangkat komputer atau laptop yang memadai, atau camilan/minuman yang bisa menemani kita.
5. Tidur sejenak
Tidur memang dipercaya bisa mengembalikan rasa segar, baik itu untuk fisik maupun untuk pikiran. Ketika merasa mentok dengan ide yang sulit dikembangkan, cobalah untuk tidur sejenak. Namun tidur di sini bukan berarti tidur yang nyenyak. Sebelumnya kita bisa memetakan dahulu apa yang akan kita tulis. Setelah itu, masukkan ke dalam pikiran apa yang harus dituliskan dari ide tersebut. Proses akhirnya pejamkan mata kita, jika bisa ditemani dengan alunan musik yang lembut dan tenang.
6. Hindari orang banyak, namun perbanyak dialog
Untuk beberapa orang, menulis di tempat keramaian bisa menjadi masalah yang sangat besar. Begitu juga jika kita tidak rajin berdialog dengan orang banyak, akan mempersempit ide dalam pikiran. Untuk menyatukan kedua bentuk tersebut, cobalah untuk menghindari banyak orang, namun tetap memperbanyak dialog.
Untuk memecahkan masalah ini, banyak-banyaklah berdialog dengan orang untuk memperkaya ide. Selanjutnya pergilah “menyepi” untuk mengembangkan ide tersebut. Sesekali menyendiri untuk memikirkan hasil dialog tersebut tidak ada salahnya, bukan?
Ketika berbagai tips formal tidak bisa berhasil dalam mengatasi writer’s block, cobalah keenam tips nyeleneh tersebut. Sambil tetap menargetkan tulisan kita yang harus selesai dengan hasil yang memuaskan.