Makanan di Indonesia yang sangat disukai oleh banyak warganya, termasuk wanita adalah baso. Makanan yang berbentuk bulat, berbahan terigu yang dipadukan dengan daging sapi ini selalu menjadi primadona. Terlebih untuk wanita, kerap menjadikan makanan ini sebagai makanan nomor satu, dibanding nasi.
Bagaimana tidak, sensasi lezat, panas, asam, serta pedas selalu menghiasi makanan berkuah ini. Satu mangkok baso dihargai dengan sangat terjangkau dan tidak menguras dompet. Baso juga bisa dengan mudah ditemui di berbagai tempat, bahkan di tempat terpencil sekalipun. Umumnya baso dijual dengan dua tempat, yakni dengan roda dan ditanggung.
Di luar semua itu, ternyata ada fakta yang selalu melekat pada tukang baso. Baik itu dalam penyajiannya ataupun dalam menjualnya. Apa saja fakta tersebut? Simaklah artike berikut ini.
• Menggunakan mangkok putih bercorak ayam jago
Pernahkah memperhatikan mangkok tukang baso ketika makan di tempatnya? Rata-rata para tukang baso menggunakan mangkok yang sama dengan yang lainnya, yakni mangkok putih dengan corak ayam jagonya. Mangkok tersebut menjadi andalan dan kerap ditemui di banyak tukang baso lainnya. Sangat jarang tukang baso yang menggunakan mangkok tersebut, kecuali yang berada di restoran.
• Menggunakan ketokan dan pukulannya dari kayu
Pernah mendengar tukang baso dalam menjual basonya? Ada yang seragam dilakukan oleh banyak tukang baso, yakni menggunakan ketokan kayu. Ketokan ini menjadi “senjata andalan” bagi mereka. Ketokan ini rupanya sudah menjadi trademark para tukang baso yang berkeliling. Dengan begitu, orang yang mendengarnya akan langsung mengenali bahwa itu tukang baso.
Ketokan kayu tersebut merupakan benda yang mirip dengan ketokan dalam ronda malam, hanya saja ukurannya lebih kecil. Ketokan ini memiliki rongga sehingga bisa menghasilkan bunyi yang cukup nyaring. Pukulannya pun terbuat dari kayu. Umumnya berbentuk menyerupai tongkat untuk lari estafet.
• Hanya menuangkan sosin jika pelanggan menginginkan pakai sayur
Dalam sebagian besar tukang baso, selain mi dan bihun masih ada pelengkap lainnya. benar sekali, sayur sosin dan tauge. Kedua sayuran ini merupakan pelengkap sehat dalam semangkok baso.
Namun ada yang unik, ketika kita meminta ingin pakai sayur maka mereka hanya akan memberikan sosin saja, tanpa tauge. Istilah ‘sayur’ hanya berlaku bagi sosin, sedangkan tauge tidak termasuk sayur. Begitulah yang mereka persepsikan.
• Tidak pernah berteriak “basooo…”
Tukang baso memiliki keunikan lainnya, yakni tidak pernah berteriak “basooo” ketika berkeliling. Hal itu rupanya telah dibekali dengan “senjata” ketokan yang berbahan kayu tersebut. Jika dengan berteriak pula maka itu akan membuang-buang banyak tenaga.
• Menggunakan satu panci dengan dua ruang
Selain keunikan-keunikan lainnya, masih ada fakta unik dari tukang baso, yakni hanya menggunakan satu buah panci besar dengan dua sisi ruang. Kedua sisi ruang tersebut tentu bukan hanya sebagai pajangan semata, melainkan mempunyai funsginya masing-masing.
Satu ruang dalam panci tersebut berfungsi untuk merebus basonya yang juga dipakai untuk merebus bahan pelengkap lainnya. Sementara itu, ruang lainnya berfungsi untuk menyimpan air untuk kuah yang akan dituangkan ke dalam mangkok baso.
• Menggunakan saos yang bercorak sama
Tidak akan lengkap dan enak jika baso hanya berkuah bening, tanpa kehadiran kecap, pedas, dan saos. Untuk yang terakhir itu, umumnya hampir kebanyakan tukang baso menggunakan saos yang seragam, yakni dengan corak yang sama.
Nah, itulah sejumlah fakta unik dari tukang baso favoritmu. Masih adakah keunikan lainnya dari tukang baso ini?