Jauhkan Manusia dari Kesendirian!

Sendiri memang identik dengan kesepian. Secara garis besar hal tersebut memang benar adanya. Terkadang ketika kita merasa sendiri akan merasa jenuh. Seolah-olah dunia akan segera berakhir karena kita tidak mampu bertindak. Jika beberapa orang berpendapat bahwa manusia sekali-sekali perlu untuk menyendiri, memang tidak bisa dikatakan salah. Hanya yang harus dijadikan sebuah catatan ialah bahwa kita ...

Sendiri memang identik dengan kesepian. Secara garis besar hal tersebut memang benar adanya. Terkadang ketika kita merasa sendiri akan merasa jenuh. Seolah-olah dunia akan segera berakhir karena kita tidak mampu bertindak. Jika beberapa orang berpendapat bahwa manusia sekali-sekali perlu untuk menyendiri, memang tidak bisa dikatakan salah. Hanya yang harus dijadikan sebuah catatan ialah bahwa kita tidak semestinya menjalani semuanya serba sendiri.

Dengan sendiri kita akan merasa bahwa kita tidak senang dengan semua yang dinamakan kehidupan sosial. Kita akan merasa bahwa dengan sendiri kita akan merasa senang dan damai. Saat kita menjalani semua itu dengan kesendirian, sesungguhnya ada bahaya yang mengintai. Bahaya tersebut tentu saja yang berkaitan dengan kesehatan.

Beberapa peneliti pernah melakukan sejumlah penelitian tentang efek dari kesendirian. Hampir sebagian besar dari hasil analisis tersebut mengarah kepada efek buruk yang didapat. Kesendirian akan berpengaruh terhadap mental yang akan dekat dengan depresi. Jika sudah begitu maka kejadian yang sangat fatal akan dialami, yakni kematian.

Melihat sejumlah hasil analisis tersebut tentu membuat kita tercengang, bagaimana mungkin kesendirian berakibat pada kematian? Ketika mental kita sudah terserang dan tidak ada yang bisa diajak berbagi, semua beban tersebut akan kita pendam sendiri. Hasilnya ialah kita akan berpikir pendek untuk melakukan tindakan yang tidak sewajarnya.

Alasan Mereka Hidup Sendiri

Menjalani hidup serba sendiri merupakan sebuah pilihan yang dilakukan oleh setiap manusia. Bahkan tidak jarang mereka memang cukup nyaman untuk hidup seperti itu, seolah-olah tidak peduli dengan perkataan orang banyak. Saking setianya dengan pilihan tersebut, mereka menutup telinganya rapat-rapat dari bentuk kepedulian serta saran orang sekitar.

Namun sebenarnya apa yang melatarbelakangi mereka (baik pria maupun wanita) untuk memutuskan hidup sendiri? Inilah jawabannya.

1. Trauma

Sikap trauma memang bisa menjadi faktor yang utama dari adanya keputusan untuk hidup sendiri. Trauma ini didapat dari masa lalu yang berbekas sangat mendalam sehingga memengaruhi pola piker kita untuk menuruti trauma tersebut.

Trauma itu bagi sebagian orang sulit untuk dilupakan karena saking mendalamnya tersimpan di ruang memori. Untuk itu, banyak orang yang terpaksa hidup dengan trauma. Salah satu contoh nyatanya ialah menjauhi pasangan.

Jika telah begitu maka akan sulit sampai kapanpun untuk menjalin sebuah hubungan. Kita akan merasa tidak suka ketika akan memulai sebuah hubungan pertemanan. Pikiran sontak akan langsung diarahkan kepada masa lalu yang kelam. Jika hal ini terus menerus dipelihara, bukan tidak mungkin akan berdampak kepada hal lainnya.

2. Terlena dengan karier

Tidak dapat dipungkiri bahwa karier bisa menjadi “obat pelupa” dalam pencarian pasangan. Mengapa demikian? Dalam berkarier kita akan dituntut untuk mengerjakan semua masalah perkantoran, yang di dalamnya berisikan tuntutan serta materi. Kedua hal itu bisa menjadi obat yang ampuh untuk kita terus menerus dalam membina karier.

Urusan karier senantiasa membuat sibuk diri sendiri, bahkan kita bisa dikatakan lupa terhadai hal lainnya. Kita akan merasa tertantang untuk menyelesaikan semua bentuk pekerjaan, apalagi yang sudah bergelimang materi. Jika hal lainnya saja dapat dilupakan, begitu juga dengan urusan pencarian pasangan hidup. Yang dapat kita sadari adalah bahwa usia kita sudah tidak lagi muda dan akhirnya hilang semangat untuk hal jodoh.

3. Tidak adanya kepercayaan

Hilangnya rasa kepercayaan memiliki jarak yang dekat dengan trauma. Kita pernah mempunyai masa lalu yang cukup tidak mengenakan dengan pasangan yang sebelumnya. Hal inilah yang membuat hilang rasa percaya terhadap calon pasangan. Sulit memang untuk mengembalikan rasa agar bisa mempercayai orang kembali.

4. Berada di lingkungan orang yang single

Kehidupan sekitar merupakan obat yang ampuh untuk masuk ke dalam pikitran kita. Kita akan cepat terpengaruh ketika lingkungan kita adalah orang-orang yang hidup dengan kesendirian. Seperti halnya karier, kita akan terlena karena orang lain juga masih hidup dengan sendiri. Dalam hal itu kita tidak akan mempunyai semangat dan tidak terpacu untuk mengubah status kita.

Sulit rasanya mematahkan stigma bahwa hidup sendiri itu menyenangkan. Sikap bijak dalam menjalani hidup adalah cara terbaik untuk mengatasi kesendirian.

dhimuse_21

More from Penulispro.net Blog

MEMAHAMI GAYA BELAJAR ANAK, SALAHSATU CARA MENGATASI KESULITAN BELAJAR

Memahami gaya belajar anak memiliki peranan yang sangat penting bagi pendidik atau guru, orangtua bahkan anak itu sendiri. Terkadang sebagai pendidik kita akan selalu ...

Santap Mie Instan yang Sehat, Hati Senang Perut Kenyang!

Siapa disini yang suka mie instan? Hampir sebagian besar masyarakat Indonesia suka mie instan. Bahkan tak jarang, mie instan dijadikan sebagai makanan rutin setiap ...

Pernah Mengalami Hal Ini di Toilet Umum?

Pernahkah kamu merasa jijik atau kesal karena beberapa tingkah yang dilakukan oleh para pengunjung toilet umum? Mereka yang tidak memiliki kesadaran untuk mematuhi peraturan ...

Leave a Comment