Saingan Sakura, Ajisai Si Indah yang Suka Hujan

Sakura bukan satu-satunya bunga yang dicintai di Jepang. Ada bunga lainnya yang bernama Ajisai. Bahkan ajisai banyak digunakan sebagai mutiara kata pada literature Jepang zaman dahulu. Oleh karena itu ajisai diyakini sebagai bunga asli Jepang walaupun penyebarannya juga ada yang dari Tiongkok. Di Indonesia, bunga ajisai juga tumbuh dengan nama hortensia atau kembang bokor. Pohon ...

Sakura bukan satu-satunya bunga yang dicintai di Jepang. Ada bunga lainnya yang bernama Ajisai. Bahkan ajisai banyak digunakan sebagai mutiara kata pada literature Jepang zaman dahulu. Oleh karena itu ajisai diyakini sebagai bunga asli Jepang walaupun penyebarannya juga ada yang dari Tiongkok.

Di Indonesia, bunga ajisai juga tumbuh dengan nama hortensia atau kembang bokor. Pohon ajisai adalah perdu yang sering ditanam di pekarangan rumah atau pagar. Ajisai yang paling banyak dibudidayakan di Jepang adalah hydrangea macrophylla. Bunga itu warnanya biru yang mempunyai empat kelopak di setiap tangkai bunga kecilnya. Semuanya bergabung dengan tangkai bunga lain hingga membentuk bongkahan yang mirip brokoli.

Pohon ajisai tingginya 1,5 meter. Daun ajisai berpasang-pasangan dan terletak berlawanan arah di bagian batangnya. Daunnya berwarna hijau tua, memiliki serat berlajur-lajur.

Ajisai mempunyai keunikan, yaitu bunganya bisa berubah-ubah warna yang tergantung dengan tingkat keasaman tanah. Apabila tanahnya agak asam maka bunga akan berwarna biru, jika agak basa akan menjadi merah jambu atau ungu, sementara apabila netral akan berwarna krem.
Kurang lebih ada 20 jenis ajisai yang ada di Jepang.

Di sisi Sungai Sakaigawa di kota Fujisawa ada sebuah jalur khusus pengendara sepeda dan pejalan kaki yang bernama sen pon ajisai rodo atau jalan seribu pohon ajisai. Para penduduk sekitar semuanya dengan sukarela merawat ajisai sepanjang 4 hingga 6 kilometer di pinggir sungai.

Ajisai adalah tumbuhan yang istimewa. Ajisai akan mekar selama 1 hingga 2 bulan. Bunga ini sangatlah kuat dalam melawan hujan serta angin yang kencang. Walau bunga itu layu sampai berubah menjadi cokelat, dia akan tetap ada di tangkai hingga berbulan-bulan. Banyak juga yang sampai musim berganti. Oleh karena itu setelah layu, orang yang peduli akan keindahannya harus turun tangan untuk memotongnya.

Ajisai seperti mengingatkan kita akan kuatnya sosok orang Jepang yang kuat melawan kerasnya cuaca. Mereka selalu tegar dengan apa yang terjadi, seperti halnya dalam bekerja dan mencari ilmu. Walau hujan badai, mereka akan tetap pergi untuk bekerja dan belajar, bukan hanya terdiam di rumah karena takut badannya basah kuyup.

Ajisai, walaupun becek dan kuyupnya musim hujan di Jepang, bunga itu tetap terlihat indah. Ajisai bisa mengajarkan kita akan satu hal bahwa kita harus bertahan dengan segala yang terjadi dalam hidup. Kita harus berjuang dan terus tegar dalam menghadapi cobaan.  Jadi jika ke Jepang, coba juga lihat bunga ajisai jangan hanya sakura.

nisa_y

More from Penulispro.net Blog

MEMAHAMI GAYA BELAJAR ANAK, SALAHSATU CARA MENGATASI KESULITAN BELAJAR

Memahami gaya belajar anak memiliki peranan yang sangat penting bagi pendidik atau guru, orangtua bahkan anak itu sendiri. Terkadang sebagai pendidik kita akan selalu ...

Santap Mie Instan yang Sehat, Hati Senang Perut Kenyang!

Siapa disini yang suka mie instan? Hampir sebagian besar masyarakat Indonesia suka mie instan. Bahkan tak jarang, mie instan dijadikan sebagai makanan rutin setiap ...

Pernah Mengalami Hal Ini di Toilet Umum?

Pernahkah kamu merasa jijik atau kesal karena beberapa tingkah yang dilakukan oleh para pengunjung toilet umum? Mereka yang tidak memiliki kesadaran untuk mematuhi peraturan ...

Leave a Comment