Banyak yang berpandangan apabila pengemis itu merupakan orang yang hidupnya selalu serba kekurangan sehingga harus selalu mendapat bantuan dari pihak lain guna memenuhi kebutuhan mereka.
Selain itu ada yang berpendapat jika pengemis merupakan perbuatan yang lebih baik dibanding dengan kegiatan lain yang justru bisa menimbulkan kerugian bagi orang lain misalnya merampok atau mencuri.
Atas dasar inilah ada sebagian orang yang merasa tidak ragu untuk mengasihkan recehan uang mereka pada para pengemis tersebut. Padahal kenyataannya, seperti yang dirilis Standar.co.uk, banyak pengemis yang kehidupannya justru jauh lebih kaya dibandingkan para karyawan yang bekerja di kantor.
Salah satunya adalah Simon Wright yang menikmati kehidupannya di sebuah apartemen senilai 6,1 milyar rupiah. Setiap tahun pria ini berhasil mendulang penghasilan sebesar satu milyar atau enam hingga tujuh juta per hari.
Dia menjalankan praktek mengemisnya dengan cara yang sama seperti pengemis lainnya, yaitu menggunakan pakaian yang compang camping, sehingga membuat beberapa orang memandang iba kepada dirinya. Mereka tidak menyangka jika pengemis yang dikasih bantuan tersebut adalah orang yang kaya raya.
Pengemis terkaya lainnya yaitu seorang wanita yang tinggal di Tibet. Dia berhasil menghasilkan pendapatan sebanyak dua juta setiap hari. Setiap akan menjalankan aksinya, perempuan ini selalu mengajak anak yang masih berusia kecil.
Tapi sangat beda dengan Simon, tidak semua penghasilan yang diterima dari hasil mengemisnya itu dinikmati sendirian saja. Sebagian besar uang yang diterimanya disumbangkan ke biara atau panti asuhan. Selain itu dia juga sering memberi bantuan pada anak-anak yang kelaparan.
Ken Johnson adalah pengemis terkaya ketiga yang mempunyai bangunan rumah senilai delapan milyar. Pria yang tinggal di kota Sidney Australia ini mendapat penghasilan sebesar 418 juta dan hanya melakukan pekerjaannya selama duabelas jam dalam satu hari.
Pengemis terkaya keempat adalah Gary Thomsom yang setiap tahun mendapatkan penghasilan sebesar 1,8 milyar. Saat mengemis, pria ini selalu memakai kursi roda karena sebelumnya pernah mengalami kecelakaan.
Dia lebih senang menjadi pengemis sebab penghasilannya jauh lebih besar apabila dibandingkan dengan melakukan pekerjaan seperti yang dijalankan sebelum mendapat kecelakaan.
Ditulis oleh: https://www.facebook.com/jokoutomo2300