Musnahkan Kegalauan dengan Kisah-Kisah Inspirasi

Musnahkan Kegalauan dengan Kisah-Kisah Inspirasi Buku                          : Gitu Aja kok Ngeluh Penulis                      : Jubilee Enterprise       Penerbit                     : Elex Media Komputindo, Jakarta Tahun Terbit                         : Cet I, 2012 Halaman                    : iiV + 148 hlm Peresensi                  : Rahmat Hidayat Nasution Hampir setiap hari, di jejaring sosial, selalu ada orang yang galau atau mengeluhkan kehidupan. ...

Musnahkan Kegalauan dengan Kisah-Kisah Inspirasi

Buku                          : Gitu Aja kok Ngeluh

Penulis                      : Jubilee Enterprise      

Penerbit                     : Elex Media Komputindo, Jakarta

Tahun Terbit                         : Cet I, 2012

Halaman                    : iiV + 148 hlm

Peresensi                  : Rahmat Hidayat Nasution

Hampir setiap hari, di jejaring sosial, selalu ada orang yang galau atau mengeluhkan kehidupan. Tidak hanya yang muda, yang tua juga sering mengeluh. Sejatinya, terapi mengatasi mengeluh adalah, dengan belajar dari keberhasilan orang-orang yang dulu pernah mengalami atau yang bahkan lebih parah dari apa yang dialami. Artinya, kita bisa membandingkan problem yang kita hadapi dengan apa yang dialami oleh orang-orang sebelum kita, yang bisa jadi mengalami masalah yang sama atau lebih buruk yang kita alami.

Adalah buku “Gitu Aja Kok Ngeluh: 50 Kisah Inspirasi yang Meneguhkan Hati” ini layak sekali untuk dibaca. Seperti yang termaktub di dalam kata pengantar Gregorius Agung, penulis dan founder Jubille Enterprise bahwa buku ini hadir untuk membantu para remaja maupun orang dewasa menemukan keteguhan hati lewat dalam melewati problem yang dialami dengan pengalaman-pengalaman orang lain yang lebih dulu hidup.

Sehingga pasca membaca buku ini, pembaca nantinya bakal tahu bahwa kehidupan yang dialami para tokoh yang dituangkan di dalam kisah-kisah tersebut tidaklah lebih berbeda dibanding kehidupan kita masa kini. Malah dalam banyak kasus, hidup tokoh-tokoh yang ada di dalam buku ini jauh lebih sulit.

Salah satu cuplikan kisah yang layak dijadikan pelajaran adalah, kisah Daniel Jacob Radcliffe. Ia adalah aktor terkenal karena mampu memerankan Harry Potter dengan sempurna dan memiliki banyak fans. Namun siapa yang menduga, bahwa ia memiliki sakit dyspraxia, penyakit kelainan motorik di mana otak tidak bisa memerintahkan tubuh untuk bergerak secara efektif. Akibatnya, untuk menulis atau mengikat tali sepatu pun sulit. (hal. 97)

Tentu saja, ini menjadi pelajaran bagi para pembaca, bahwa kesulitan yang dialami belum seberapa bila dibandingkan dengan Jacob Radcliffe. Meski ia sudah kaya, namun ia tidak memiliki kesehatan seperti pembaca. Mestinya kegelisahan hati mesti dimusnahkan dengan mengingat kisah inspirasi Jacob Radcliffe.

Karena itu, kisah Jacob Radcliffe memberikan inspirasi bahwa harta yang paling berharga dan sekaligus lupa disyukuri adalah kesehatan. Hitung berapa uang yang harus dikeluarkan untuk membayar kesehatan. Dari sinilah kita menjadi sadar bahwa tubuh kita merupakan modal paling melimpah yang kita miliki. (hal. 99)

Sejatinya, masih banyak kisah-kisah inspiratif yang lain yang mampu membuat kita memusnahkan kegalauan. Satu hal yang paling menarik dari buku ini, di akhir setiap kupasan kisah selalu ada kalimat inspirasi yang mewakili kisah tersebut. Sehingga penulis dan pembaca bisa memiliki satu persepsi dalam memahami kisah-kisah yang dipaparkan.

Hanya saja, Saya masih bertanda tanya, kenapa penulis buku ini hanya membuat 50 kisah? Karena biasanya, para penulis suka membuat angka 40 menjadi angka istimewa. Dengan alasan bahwa setelah 40 tahun manusia memiliki tingkat kedewasaan berpikir yang maksimal. Lagi-lagi, pemilihan 50 kisah dalam buku ini menjadi misteri bagi saya?

Bila telah selesai membaca buku ini, cobalah untuk melanjutkannya dengan membaca buku “Cita-Cita: The Secret and Power Within” karya M. Iqbal Dawami. Dengan membaca buku ini akan membuat pembaca menjadi kian bersemangat menjalani hidup dan yakin bahwa setiap manusia yang dilahirkan adalah pemenang. Kekurangan dan kesulitan yang dimiliki jangan pernah menjadi faktor penghambat kesuksesan, karena setiap manusia memiliki keahlian. Hanya saja, mau atau tidak menggunakan dan mematangkan keahlian yang dimiliki.

Oleh karena itu, bacalah buku ini agar pembaca menjadi orang senantiasa memiliki semangat. Tak lagi sibuk memikirkan kekurangan diri yang bisa membuat galau. Muskanlah kegalauan dengan kisah-kisah inspiratif. Yakinkanlah diri pembaca bahwa buku ini memang ditakdirkan untuk pembaca baca dan ubah kegalauan menjadi jalan pembuka untuk meraih kesuksesan. Selamat membaca!

Rahmat Hidayat Nasution
Penulis buku "Mereka Bicara Ustad Nizar", penulis buku ajar "Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi", aktif menulis di surat kabar Analisa Medan dan penulis konten beberapa website.

More from Penulispro.net Blog

Tips Menulis Buku Nonfiksi

Sudah bergabung dengan agensi naskah atau menjalin hubungan dengan penerbit-penerbit bukan? Sekarang saatnya bertindak membuat naskah utuh. Bila Anda penulis pemula seperti saya ini, ...

Cara Jitu Menerbitkan Buku lewat Self Publishing Indonesia

Cara jitu menerbitkan buku lewat self publishing Indonesia. Sebuah alternatif menerbitkan buku yang bermutu selain melewati penerbit mayor. Waktu membuktikan, semakin berkembang sebuah industri, ...

Berbagai Cara Menerbitkan Buku Untuk Penulis Pemula

Kita akan membahas tentang berbagai cara menerbitkan buku untuk penulis pemula. Penulis pemula atau penulis baru tentu ingin karyanya dibukukan dan dibaca oleh masyarakat ...

1 thought on “Musnahkan Kegalauan dengan Kisah-Kisah Inspirasi”

Leave a Comment