Memaafkan bukan hal yang mudah bagi beberapa orang. Karena, faktanya bermurah hati pada mereka yang telah membuat hatimu luka bukan hal mudah. Sama sekali bukan hal mudah. Diperlukan keikhlasan dan kelapanganhati. Dan tidak semua orang memiliki itu.
Sebagai makhluk sosial, kita banyak berinteraksi dengan orang lain. Bertukar pikiran, pendapat dan hal-hal lain. Semua interaksi tersebut tidak selamanya berjalan dengan baik.
Ada masanya berbeda, dan perbedaan, juga kadang disikapi dengan saling merasa benar sendiri. Akibatnya hubungan antara dua orang menjadi tidak baik. Yang satu merasa disakiti, yang satu tidak merasa menyakiti.
Perang dingin pun terjadi. Hubungan kamu dan sahabat, teman atau kerabat menjadi tidak baik. Komunikasi menjadi jarang terjalin. Kenal tapi seperi tak kenal. Kalau sudah seperti ini, sungguh bahwa kata maaf, menjadi yang paling mujarab.
Sayangnya, harus kita akui bahwa mengatakan maaf atau memaafkan, sulit dilakukan oleh beberapa orang. Bagaimana dengan kamu? Apakah juga termasuk sulit memaafkan seseorang? Ingin memaafkan tapi rasanya berat karena terlanjur sakit hati dan atau sebagainya?
Sementara sebenarnya, memaafkan adalah ibarat obat yang bisa menyembuhkan lukamu.
Semoga tips di bawah ini bisa membantumu memaafkan ya!
1. Buka Hati dan Pikiran
Ketika orang lain menyakiti kamu, baik disengaja atau tidak, kamu cenderung akan lebih fokus pada hal-hal negatif dari mereka. Bahkan, hal baik pun kamu anggap sebagai sesuatu yang biasa saja.
Kamu akan lebih sering melihat kekurangan mereka ketimbang kelebihannya. Ini yang berbahaya. Karena, ini yang akan membuat hatimu dipenuhi prasangka-prasangka buruk.
Ketika kamu terlanjur berpikiran buruk terhadap orang lain, penilaianmu terhadapnya akan sangat subjektif. Sehingga, ini akan membunuh elemen-elemen baik dalam dirimu.
Karena itu, ketika kamu merasa sakit hati oleh tingkah orang lain, coba buka hati dan pikiranmu. Berpikiranlah positif. Dengan begitu, kamu akan lebih mudah memaafkan. Sebaliknya, kamu mungkin jadi mengerti alasannya memperlakukanmu seperti itu.
2. Luapkan Emosimu
Eits! Jangan salah! Maksud dari luapkan emosimu adalah bukan berarti kamu bebas marah-marah, apalagi di depan umum. Merasa benar bukan berarti kamu bebas menyampaikan unek-unek di depan umum, terutama jika unek-uneknya adalah ngomel-ngomel. Sekalipun kamu benar, orang-orang di sekitarmu akan kehilangan respect padamu.
Cara untuk meluapkan emosi yang bisa kamu coba adalah menulis. Coba tuliskan kalimat-kalimat terpendam yang ingin kamu katakan. Tuliskan kalau kamu sakit hati dengan tingkahnya.
Tuliskan betapa kamu marah padanya. Soal dikirim pada orangnya atau tidak, itu bergantung padamu. Bergantung pada keberanianmu.
Mengungkapkan kemarahan, pada media tulisan, bisa membuat bebanmu sedikit berkurang. Atau jika waktumu luang, kamu bisa pergi ke suatu tempat, seperti pantai atau pegunungan.
Di sana, kamu bisa bebas mencaci-caci orang yang kamu benci. Luapkan amarahmu pada benda-benda mati. Teriak sekuat tenaga, seolah orang yang kamu benci, atau melukaimu ada di depanmu.
Setelahnya, kamu pasti akan merasa lebih baik, dan lebih terbuka untuk memaafkan, setidaknya sedikit menghapuskan kesedihan.
3. Coba untuk Memahami Orang Lain
Kadang, perselisihan terjadi karena salah paham. Salah mengerti perkataan yang disampaikan. Sebelum pada akhirnya kamu harus memaafkan atau kamu harus meminta maaf, lebih baik berupaya untuk lebih memahami orang lain, terutama yang dia katakan.
Jika ada kata-kata yang dirasa menyinggungmu, sebaiknya segera konfirmasi, bicarakan dan tanya baik-baik. Ngobrol berdua. Lalu katakan bahwa kamu tersinggung dengan perkataannya, jelaskan dengan baik.
Setelah berbicara, kamu mungkin menyadari bahwa kesalahan bukan ada padanya, tapi padamu yang salah sangka. Siapa tahu. Karena itu, komunikasikan kesalahpahaman.
Percaya saja, komunikasi adalah cara terbaik menyelesaikan masalah. Selalu ada jalan keluar. Dengan komunikasi, dua orang juga akan lebih bisa memahami.
4. Beri Waktu untuk Dirimu Sendiri
Tidak ada yang salah dengan menyendiri. Karena kita memang kadang butuh waktu untuk itu. Ketika sendiri, menarik diri dari keramaian pergaulan, kamu akan bisa lebih melihat segala sesuatunya dengan jernih. Ketika semuanya sudah terlihat lebih jelas, kamu pasti akan lebih mudah memaafkan.
Yang kamu perlukan adalah ketenangan. Dan menyendiri, berjalan di sebuah pematang sawah di sore hari seorang diri, berjalan di pagi hari, saat belum banyak kendaraan berlalu-lalang.
Putar kembali peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam hidupmu. Pertanyakan kembali, hal apa yang diperbuat orang lain sehingga kamu begitu sakit hati. Dan apa keuntungan yang didapat ketika berlapangdada memaafkannya.
Hal-hal seperti itu, akan lebih terasa memudahkanmu untuk meminta maaf. Jangan lupa untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Dengan menyendiri, kamu akan menyadari bahwa tugas manusia di dunia adalah saling meramaikan dengan kasih sayang.
Ketika kamu suit memaafkan seseorang, ingat saja bahwa Tuhan juga Maha Pemaaf. Dia Maha Pemurah bagi setiap kesalahan umat-Nya.
5. Ingat Bahwa Mereka Juga Manusia
Ketika kamu merasa gagal, meski berkali-kali berusaha memaafkan kesalahan seseorang, coba ingat satu hal. Mereka adalah sebangsamu; manusia yang tidak sempurna, manusia yang selalu memiliki kemungkinan untuk berbuat salah.
Jika mereka bisa salah, kamu juga. Memaafkan orang lain, sama dengan memaafkan kealpaanmu sebagai manusia. Baik disengaja atau tidak, kesalahan tetap kesalahan, yang lahir dari makhluk bernama manusia. Jangan terlalu berlebihan, karena pada akhirnya, hanya kamu yang akan merasa kesusahan.
6. Beri Kamu Waktu untuk Memaafkan Secara Bertahap
Kamu pasti kesulitan jika harus melupakan kesalahan seseorang sekaligus. Kemudian besoknya bertingkah seolah tidak terjadi hal-hal yang menyakitkan bagi dirimu. Karena itu, kamu tidak harus sekaligus memaafkannya, kamu bisa melakukannya dengan bertahap jika sulit.
Penerimaan yang bertahap atas permintaan maaf seseorang sekaligus bisa membuatmu belajar. Kamu juga bisa menilai sejauh mana ketulusan kata maafnya.
Jika langsung memaafkan, khawatir bahwa ternyata untuk melakukan itu, kamu harus membohongi diri sendiri, yang artinya menyakiti diri sendiri. Dan itu membuatmu merasa sakit untuk kedua kali.
Oleh karena itu, pahami kesalahan seseorang secara bertahap. Biasakan dirimu untuk menerima alasan yang diberikan. Cerna baik-baik, dan maafkan dengan pelan-pelan. Dengan begitu, semua akan terasa lebih mengalir. Temanmu yang berbuat salah, juga akan belajar darimu.
7. Kamu Bisa Memperbaiki Hubungan Ketika Sudah Siap
Setelah kamu pelan-pelan bisa menerima, pelan-pelan bisa memaafkan, kamu mulai bisa memperbaiki hubungan yang pasti menjadi renggang setelah kesalahanpahaman. Jadikan, masalah yang lalu sebagai pelajaraan untukmu, untuk kalian.
8. Ingat Saja Bahwa Akan Ada Pelajaran Baru Setelah Ini
Namanya hidup, gak asik kalau datar-datar aja. Harus ada naik dan turun, gejolak, konflik, apresiasi, pencapaian biar hidup kamu terasa lebih hidup. Merasa sakit hati, dan perjalanan untuk memaafkan akan mengajarkanmu banyak hal.
Selama kamu yakin bahwa masalah yang ada di dalam kehidupan akan semakin mendewasakanmu, selama itu pula kamu akan menjalaninya dengan santai. Kesalahan akan kamu anggap sebagai pelajaran.