Hidup ini tidak seindah cerita di novel. Begitu pula akan cerita novel patah hati yang tak seindah hidup ini.
*
Patah hati adalah hal yang biasa dirasakan bagi setiap insan yang sedang kasmaran. Yang tidak biasa adalah bila orang itu patah hati berkali-kali pada orang yang sama dalam kurun waktu yang cukup lama.
Adalah keadaan di mana kamu sangat mencintai seseorang, tapi karena hal-hal tertentu ternyata cinta yang kamu miliki hanya bayangan semu. Sungguh, patah hati itu menguras banyak hal.
Pertama, menguras kecerdasan otak.
Bagi siapapun yang pernah jatuh cinta kemudian patah hati pasti mengerti hal ini. Kamu merasakan sakit hati yang mendalam, dan merasa dirimu adalah orang yang tidak pantas untuk dicintai juga.
Kamu merasa dan berpikir hidupmu paling menderita. Menangis semalaman hingga pilek, demam menyerang. Menjadi lemas, tidak berenergi, mengutuki keadaan yang meliputinya. Hal-hal ini menjadikannya pendek untuk berpikir jangka panjang. Menjadi keruh untuk berpikir jernih. Menguras kecerdasannya untuk menyikapi sesuatu.
Lupa bahwa kamu masih memiliki keluarga yang mencintaimu, memiliki kerabat-kawan yang masih setia mendukungmu. Dan kamu juga lupa bahwa kamu bukan satu-satunya orang yang paling menderita di dunia ini. Semua itu menumpulkan kecerdasanmu untuk bersyukur.
Kedua, mengancam keselamatan hidup.
Patah hati itu ibarat kamu lagi naik gunung melewati jurang, tapi smartphone kesayanganmu ikutan terjatuh ke jurang. Kamu bisa bersedih, tapi kamu juga harus bersyukur karena selamat dari jurang. kamu gak ikut luput hancur bersama smartphone-mu. Seperti kamu gak ikut hancur bersama cinta yang kamu idam-idamkan itu.
Karena kamu harus sadar, smartphone yang jatuh itu harus kamu relakan. Memang kalau sudah jatuh, kamu bisa apa? Gak mungkin kan kamu mau menyusul tuh smartphone? Ya gak kan?!
Sama kayak patah hati, jangan ikutan hancur bersama cinta yang pernah kamu idam-idamkan. Cukup cinta saja yang hancur, jangan hidupmu juga. Lagian di toko masih banyak smartphone yang lebih baik dan canggih, dan masih banyak calon pasangan di luar zona hidupmu yang lebih baik untuk dirimu. So, supaya gak kehilangan keselamatan hidup, rasakan patah hatinya, kemudian ikhlaskan!
Ketiga, merampas waktu berhargamu.
Coba berhenti sejenak, dan kalkulasikan dari 24 jam waktu yang kamu miliki dalam sehari, berapa jam yang kamu habiskan untuk menangis. Berapa jam waktu yang kamu habiskan untuk terbengong-bengong karena merasa kehilangan. Jangan terlalu kelamaan! Karena waktu yang kamu buang begitu saja sebenarnya bisa kamu manfaatkan untuk hal-hal yang lebih baik. Semisal, bisa kamu gunakan untuk berbagi kasih sayang dengan anak-anak tak mampu, yang lebih menderita hidupnya. Atau waktunya bisa kamu gunakan untuk menuliskan betapa heroiknya kisah cintamu menjadi sebuah novel dan menghasilkan pembelajaran bagi para pembacanya. Banyak hal yang bisa kamu lakukan daripada diam terpuruk dalam sakitnya lautan patah hati.
Patah hati memang buat bersedih. Maka bersedihlah, tapi janganterlalu lama. Jangan biarkan dirimu terpuruk lebih dalam karena hal yang telah terjadi.
Hidup ini terus berjalan. Patah hati, penyesalan, waktu hidup kita di dunia ini terlalu pendek apabila hanya dihabiskan untuk bersedih dan menyesal. Selalu ada pagi yang baru, hari yang baru, lembaran yang baru untukmu membangun kenangan indah lagi bersama cinta yang baru. Yang menanti dirimu di depan sana.