Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum,
Kepulan awan hitam dari roket itu, darah yang membanjiri wajah da tubuh anak kecil ini, istri-istri yang menjadi janda karena jihad suaminya.
Aku hanya bisa melihat semua kejadian pahit itu dari media, ketika kobaran api melahap Al-Qur’an, Masjid, rumah-rumah penduduk nun jauh disana, di Palestin. Di satu sisi, dimalam hari kulihat layar kaca yang memperlihatkan beberapa sosok rupawan, tertawa senang, penuh kemewahan hilir mudik silih berganti mengisi televisi. Segudang acara penuh tawa, canda, sambil berjoget-joget seakan-akan dunia hanyalah miliknya, yaa itu di Indonesia. Negara dengan mayoritas Muslim terbanyak di dunia.
Kucoba buka media cetak, ku baca dan ku bolak-balikkan kertas itu. Ku cari berita tentang negara yang sedang porak-poranda itu, berharap ada berita terbaru mengenai saudaraku disana. Tapi, mana? dimana? tak ada 1 line pun disana. Yang ada adalah pesta bola, dan pesta pemilu yang didalamnya berisi kata-kata sinis para pendukung kepada lawan politiknya.
Sesaat aku merasa ada yang janggal, seakan-akan hatiku luka, hatiku marah. Aku tinggal di Indonesia, aku pun akan mengikuti pemilihan presiden nanti, aku pun mengikuti berita terkini di Indonesia. Tapi, apakah kita harus menutup mata dari kekejaman ini? kekejaman para yahud ISRAEL!
Bersyukur sampai hari ini bisa puasa, bisa melihat anak-anak bermain didepan rumah, orangtua bisa menelepon anak, kerabat, saudara sebisa yang mereka mau. Sedangkan mereka disana dengan keadaan listrik padam, air mati, pekerjaan yang tak di gaji, masih struggle dengan mengucap “ALHAMDULILLAH pujian bagi Allah”. Ini adalah tamparan untukku, menohok, menghancurkan jiwaku. Bersyukur adalah kata kunci yang tepat. Karena, masih diberi kenikmatan makan, minum, tidur, tersenyum, tertawa, mempunyai pasangan, memiliki anak sebagai penerus.
Sekuat tenaga ku berdoa untuk palestin. Semampuku, ku coba salurkan rupiah termasuk dari teman-teman dan sanak saudara untuk palestin. Jika posisi itu terjadi padaku, apakah aku sanggup menghadapinya seperti warga palestin yang entah paruh baya, pria, wanita, anak-anak berada di garis depan untuk tanah dan agamanya.
Cukup doa…doa…doa
Semoga Allah memberikan jalan terang untuk Palestina…
Aamiin
#savegaza
Wassalamualaikum