Oleh: Rahmat Hidayat Nasution
Di dalam Ramadhan, ada beragam jenis amal yang bisa dilakukan dan akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah. Dari membaca Qur’an, bersedekah, mendirikan ibadah di malam hari hingga bahkan tidur pun bisa dihitung ibadah.Kenapa tidak ada penetapan amal-amal sunnah di Ramadhan? Bukankah dengan ditetapkan amal-amal khusus di Ramadhan akan membantu manusia untuk bisa lebih fokus dalam menjalankannya?
Jawabannya, Allah ingin memberikan kebebasan kepada manusia untuk memilih amal ibadah sunnah apa yang sesuai dengan kemampuan hamba-Nya sendiri. Amal yang tidak ada pemaksaaan.Amal yang diharapkan mampu membuat manusia percaya bahwa kesuksesannya mendapatkan pahala, bukan karena ada peraturan khusus tapi karena kesadaran diri sendiri. Manusia cukup memahami bahwa Ramadhan adalah bulan dilipatgandakannya amal ibadah. Amal sunnah dinilai seperti amal-amal wajib di luar Ramadhan. Amal wajib dinilai sepuluh kali dari amal wajib di luar Ramadhan.
Karena itu, anjuran untuk melakukan amal-amal sunnah di dalam Ramadhan sangat ditingkatkan. Bahkan, RasulullahSaw, menyampaikan bahwa siapa yang memberikan makan orang yang berbuka akan mendapatkan pahala sama seperti orang yang sedang berpuasa,“Siapa memberikan makanan berbuka kepada orang yang berpuasa, dia memperoleh pahala sebagaimana yang diperoleh oleh orang yang berpuasa dengan tidak ada kurang sedikitpun.”
Jadi, Kebebasan dalam menentukan kesuksesan puasa tergantung kepada orang yang menjalankan puasanya sendiri. Dia bisa beribadah sunnah di siang hari jika malam hari tidak bisa, misalnya dengan bersedekah, membaca al- Qur’an, dan lain-lain. Jika di siang hari tidak bisa, maka bisa beribadah di malam hari dengan mendirikan salat taraweh, salatwitir, tahajjud, i’tikaf dan lain-lain. Intinya, kesuksesan puasa tergantung pada orang yang berpuasa itu sendiri.
Nah,jika diperhatikan Allah mengajarkan ilmu yang tersirat kepada manusia melalui tidak adanya amal-amal sunnah khusus yang harus dikerjakan di dalam Ramadhan, memberi ‘sinyal’ bahwa Allah hanya mewajibkan manusia puasa. Sedangkan kesukesan puasa itu tergantung pada manusia itu sendiri. Ingin mendapatkan pahala yang berlipat-lipat maka harus kerja keras dalam beribadah sunnah. Jika ingin pas-pasan, silahkan. Cukup hanya dengan menjalankan puasa saja.
Demikianlah dengan manusia ingin mencapai kehidupan sukses di dunia. Allah hanya mewajibkan hambanya berusaha dan bekerja. Sedangkan bagaimana hamba itu bisa sukses dengan pekerjaannya tergantung bagaimana usaha si hamba untuk sukses.Pilihan ada di tangan hamba.
Ada kisah nyata yang dilakukan Tenaga Kerja Wanita (TKW) di HongKong. Namanya Eni Kusuma. Dia bekerja di Hongkong sebagai pembantu rumah tangga. Dalam menentukan pilihannya menjadi pembantu di Hongkong, ia melakukan dua perbandingan. Dia membandingkan jika dia kerja sebagai pembantu di Indonesia akan mendapatkan gaji yang kecil dan tidak begitu banyak fasilitas untuk maju. Jika dia bekerja di Hong Kong ia mendapatkan informasi bahwa di sana penggunaan internet cukup pesat.Dia berfikir bahwa dia harus memilih jalur ke HongKong dengan harapan bisa merubah hidup setelah selesai masa tugas dan pulang ke Indonesia. Selain itu, gaji di Hong Kong juga jauh lebih besar. Sesampainya di HongKong ia manfaatkan fasilitas yang ada. Sekalipun cukup sibuk mengurus rumah serta anak majikannya, ia tetap mampu memanfaatkan fasilitas internet sebagai tempatnya belajar.
Akhirnya, kini ia menjadi seorang penulis buku. Buku“Anda Luar Bisa!”adalah karyanya. Ia mampu menentukan pilihan-pilihan apa saja yang bisa membuatnya sukses. Ia mampu memanfaatkan waktu 24 jam dengan sebaik-baiknya untuk kerja, mengasuh anak majikan, mengurus rumah majikan, memanfaatkan internet dan belajarmenulis.
Klimaksnya, kesuksesan itu tergantung pilihan kita dan bagaimana kita menyulap pilihan itu menjadi bukti nyata, bahwa ini adalah jalan kesuksesan. Hanya dengan penyiasatan kita bisa menjadi orang sukses. Bukankah amal-amal ibadah di Ramadhan juga butuh penyiasatan agar kita bisa meraup pahala yang berlimpah? Sesibuk apa pun kita,kita harus berfikir bahwa hidup hari ini harus lebih baik dari yang kemarin. Apakah anda sepakat?