Sistem Kerja Shift Dalam Jangka Lama Dapat Menguras Otak?

Sistem kerja shift atau tanpa standar waktu yang tetap selama bertahun-tahun ternyata memiliki pengaruh untuk otak. Memiliki pekerjaan yang menggunakan sistem shift kadang bukan hal yang kita inginkan tapi harus kita lakukan. Berdasarkan sebuah studi, sistem kerja tersebut memang dapat melelahkan tubuh dan juga otak.

Seperti yang dilansir dari situs penulispro.com, menurut studi yang dilakukan, seseorang yang bekerja dengan sistem kerja shift dalam jangka waktu lebih dari 10 tahun akan mengalami penurunan memori dan kemampuan berpikir. Studi hanya menemukan hubungan antara sistem kerja shift dan ketidaklengkapan memori dan pikiran.

Ini tidak membuktikan bahwa kerja shift merupakan penyebab dari perubahan tersebut. Perbaikan dari kemampuan berpikir yang kurang tersebut setidaknya membutuhkan waktu sekitar 5 tahunan. Studi sebelumnya menunjukkan bahwa kerja shift dapat dapat berdampak pada kewaspadaan, pikiran, dan memori.

Untuk mendapatkan hasil yang lebih valid, Marquie dan timnya melakukan penelitian terhadap 3.000 orang dari daerah yang berbeda di Prancis yang pernah bekerja di beberapa sektor atau yang telah pensiun.

Peneliti melakukan evaluasi pada partisipan di tahun 1996, 2001, dan 2006. Separuh dari partisipan tersebut melakukan pekerjaan dengan sistem shift.

Lebih dari 1.000 orang yang diteliti telah bekerja secara rotasi dengan pergantian pagi, siang, dan malam. Hasilnya, pekerja yang bekerja dengan sistem shift memiliki ingatan yang lebih rendah daripada yang bekerja dengan waktu yang standar.

Orang yang bekerja secara rotasi lebih dari 10 tahun mendapatkan skor yang rendah, yang berarti ingatan mereka lebih rendah dari yang lainnya.

Marquie tidak bisa memastikan apa yang menyebabkan pekerjaan rotasi atau sistem kerja shift dapat mempengaruhi kerja otak. Hal yang terjadi kemungkinan karena sistem kerja shift dapat menyebabkan pekerja stress karena jam internal dalam tubuh yang diganggu.

Perubahan atau gangguan tersebut dapat menyebabkan meningkatnya hormon stress. Hal tersebut dapat berpengaruh pada otak, terutama bagian otak yang penting untuk memori.

Penemuan tersebut memang bukan hal yang baru, tapi studi tersebut menjadikannya lebih terdokumentasi dengan baik. Profesor Colwell percaya adanya gangguan jam internal dalam tubuh memang dapat berpengaruh pada pengurangan memori.

Leave a Comment