Apa sih jurusan yang kamu idamkan di universitas? Kedokteran? Akuntansi? Hubungan internasional? Semua memang merupakan jurusan yang sangat bagus dan bermanfaat tentunya. Sebelum melanjutkan pendidikan di universitas, semasa SMA tentu kamu sudah membayangkan akan masuk ke jurusan apa. Sebelumnya akan melakukan review tentang jurusan tersebut, juga dengan bertanya ke kakak kelas agar lebih antusias. Biasanya ada dua pilihan dalam jurusan yang dimaksud untuk kamu pilih.
Hari yang sangat mendebarkan pun tiba. Pertama, tentu saja saat menerima surat dari tukang pos yang membawakan hasil ujian kamu selama tiga tahun, apakah lulus atau tidak. Kedua, tentu saja melihat peluang kamu untuk masuk ke universitas dan jurusan yang kamu idamkan selama ini. Jika masuk ke keduanya, rasa girang pasti akan didapat. Akan tetapi, jika ternyata kamu tidak masuk ke jurusan yang kamu inginkan, jangan gigit jari. Terutama untuk pilihan yang kedua.
Pilihan kedua biasanya menjadi pilihan yang tidak selalu kamu inginkan, meskipun itu dipilih oleh kamu sendiri. Rasa bangga ketika masuk ke pilihan pertama akan jauh berbeda ketika hanya masuk ke pilihan kedua. Lalu, apakah itu yang dinamakan salah jurusan?
Sebenarnya tidak perlu merasa sedih dan gagal melanjutkan kuliah, meski hanya masuk ke pilihan kedua. Pilihan kedua tidak selamanya akan menjadi buruk, namun justru bisa sebaliknya. Mau tahu kenapa kamu tidak perlu menyesal jika salah jurusan? Yuk, kita baca sama-sama artikel berikut ini.
• Bertemu dengan pacar pertama
Selama sekolah belum pernah berpacaran? Jangan khawatir karena siapa tahu kamu akan mendapatkannya di masa perkuliahan. Tidak sedikit memang yang bisa menjalin hubungan percintaan dalam ruang lingkup universitas. Itu akan menjadi bumbu di tengah padatnya tugas-tugas dari sang dosen. Salah satunya dengan bertemu dengan pacar pertama yang terasa indah.
“Andai abang masuk jurusan seni, abang ngga akan pernah ketemu sama Neng yang jago akuntansi.”
Kejadian ini mungkin saja tidak akan teralami kalau kamu masuk ke pilihan jurusan pertama. Ketika kamu bertemu dengan pacar pertama maka semuanya akan terasa indah, bukan? Kamu akan berpikir bahwa kamu merasa beruntung bertemu dengannya. Tidak ada yang perlu disesali saat menjalani jurusan yang salah.
• Ketika telah menikah, lalu berpikir “seandainya tidak masuk jurusan ini, saya …”
Menikah bisa saja terjadi saat kamu masih menempuh pendidikan kuliah. Begitu juga dengan pasangan kamu, bisa saja dia ingin menikah saat sedang kulliah. Ketika jodoh bertemu di lingkungan kampus, sungguh sangat terasa indah rasanya. Seperti halnya sebuah stigma bahwa jodoh itu jorok, memang bisa saja berlaku.
Kamu bisa saja bertemu wanita yang merasa klop di saat sedang menempuh jurusan yang kamu anggap salah ini. Dan bisa saja itu menjadi istri kamu di masa yang akan datang. Lalu, ketika kamu telah menikah dengan wanita yang kamu cintai dan sayangi, maka kamu akan berkata:
“Seandainya tidak masuk jurusan ini, saya tidak mungkin bertemu dengan kamu, malaikat pelindungku.”
• Banyak teman yang unik
Di manapun kamu berada, pastinya kamu akan mendapatkan banyak teman. Dengan adanya teman, itu akan membuat hidup kamu tetap bahagia dan terus termotivasi untuk menaklukan jurusan yang kamu anggap salah.
Saat menjalin hubungan pertemanan, kamu akan melaluinya dengan penuh suka cita. Menempuh padatnya tugas kuliah hingga menjadi pria dewasa kala melakukan demonstrasi. Banyaknya teman itu juga akan dilengkapi dengan banyaknya karakter yang unik. Keunikan inilah yang mungkin saja tidak akan kamu dapatkan di jurusan pertama yang kamu harapkan.
“Guys, kita ngopi yuk!”
“Fren, datang ya ke kosan gua, ada banyak makanan ni!”
“Kalian adalah best friend gua. Bersyukur gua kenal kalian di jurusan ini.”
• Dapat pengalaman di luar dugaan
“Pengalaman adalah guru yang terbaik”
Pernyataan tersebut memang ada benarnya juga. Ketika sebuah pengalaman sudah kamu dapatkan, maka kamu akan menjadi orang yang matang. Pengalaman itu bisa didapat di mana saja, termasuk dengan menjalani jurusan yang kamu anggap salah.
Pikirkanlah, jurusan yang mungkin saja kamu masuki dengan setengah hati ini ternyata menyimpan sejuta pengalaman baru. Kamu bisa memulai kegiatan dengan banyak presentasi yang menantang, melakukan seminar yang tidak pernah kamu bayangkan sebelumnya, hingga menjabat sebagai ketua BEM yang sarat dengan aksi penuh risiko. Bersyukur adalah jalan terbaik ketika kamu mendapatkan sesuatu yang tidak diinginkan.
• Mungkin ini akan jadi karier yang cemerlang
Pernah mendengar kisah orang sukses yang bertolak belakang dengan latar belakangnya? Atau justru orang itu ada di dekat kamu? Ya, itulah yang menjadi kasus nyata yang harus kami pikirkan dan lakukan.
“Kenalkan, saya adalah seorang pebisnis rumah makan yang telah mempunyai 11 cabang. Pendidikan saya dulu adalah teknik elektro.”
Jangan pernah terpaku dan menyesal kenapa kamu bisa masuk ke jurusan yang salah. Ingat, karier yang cemerlang tidak melulu sesuai dengan latar belakang yang kamu tekuni. Dengan menjalani pendidikan kuliah, itu akan membentuk pola pikir dan karakter seseorang. Dengan landasan itulah, berbagai karier yang berseberangan dengan kamu, bisa ditaklukan. Hanya satu jalannya, yakni kemauan untuk belajar.
• Berkenalan dengan dunia yang baru
Memasuki jurusan yang kamu impikan selama ini memang akan membuat kamu berbahagia. Bagaimana tidak, jurusan tersebut bisa menjadi jalan pembuka untuk kesuksesan kamu. Namun tahukah bahwa ketika menyesali kenapa memasuki jurusan yang salah, itu adalah suatu kerugian besar.
“Wow, ternyata asyik juga, ya kuliah di sini.”
Suatu kesalahan yang dilakukan akan membuat kamu mengenal dengan rasa salah tersebut, manfaat serta efeknya. Begitu juga dengan jurusan yang dianggap salah. Anggap kamu yang mahir dengan ilmu ekonomi, tetapi harus menjalani kuliah di bidang sastra. Semua itu memang bertolak belakang. Akan tetapi, nilai tambahnya adalah kamu bisa berkenalan dengan dunia yang baru. Dunia yang selama ini tidak pernah kamu rasakan.
Berhentilah untuk menyesal karena menyesal terus menerus tidak akan bermanfaat. Itu hanya akan membuat kamu terpuruk dan tidak bisa bangkit. Sukses bisa diraih dari pintu mana saja, termasuk dari yang kamu anggap tidak mungkin.