Kita sebagai manusia selalu bermimpi untuk bisa mendapatkan banyak kenyamanan, baik itu dalam keluarga, pekerjaan, hingga kehidupan sehari-hari. Hal itu memang lumrah terjadi karena manusia diberikan sifat untuk menginginkan, rasa tidak pernah puas, dan siap sabar. Ketika semua keinginan tersebut terpenuhi, banyak yang menginginkan yang lainnya. Namun ternyata kehidupan manusia di dunia ini tidak pernah mulus. Selalu banyak cobaan yang datang dan itu sering tidak kita inginkan.
Setiap manusia selalu mendapatkan cobaannya yang tidak sama dengan manusia lainnya. Ada cobaan yang ringan dan kita sendiri bisa mengatasinya, tetapi banyak juga yang dicoba dengan sangat berat samapi kita membutuhkan bantuan orang lain. Namun dari perbedaan ujian itu, ada satu yang sama dan harus kita miliki, yakni ikhlas.
Satu kata tersebut rupanya yang masih belum bisa kita aplikasikan dalam kehidupan ketika cobaan datang. Kita masih sering meronta-ronta karena ujian tersebut datang kepada kita. Padahal jika kita bisa ihklas, semua cobaan tersebut akan terasa ringan.
Mungkin kita bisa melihat beberapa kejadian pahit yang dapat kita alami. Akan tetapi, kita juga dituntut untuk bisa mensyukuri kejadian pahit tersebut. Inilah ulasannya.
• Ditinggal selamanya oleh orangtua
Umur memang tidak ada yang tahu dan itu sudah menjadi rahasia dan ketetap Tuhan. Kita sebagai manusia hanya tinggal menunggu giliran kapan akan dipanggil oleh-Nya. Kematian juga tidak akan pandang bulu, baik orang baik atau jahat, baik anak-anak atau orang tua, siapapun bisa saja mendahului kita, termasuk dengan orangtua yang sangat kita sayangi.
Kematian orangtua seringkali dirasakan dengan sangat sedih. Kita sebagai anak akan meratapi kematian mereka dengan air mata yang tidak akan pernah bisa surut. Terlebih ketika kematian mereka sanga tidak kita duga karena tidak ada penyakit yang mendera. Betapa kagetnya ketika mendengar kabar bahwa mereka telah dipanggil oleh-Nya mendahului kita.
Kematian mereka juga terkadang jauh dari skenario manusia. Banyak kejadian yang mengharuskan mereka pergi lebih awal ketika kita sebagai anak masih berusia kecil. Bisa dibayangkan bagaimana hari-hari ke depannya di saat kita masih membutuhkan kasih sayang darinya.
Namun yang harus kita syukuri adalah kita akan belajar untuk menjadi orang dewasa. Mejalani semuanya dengan sendiri tanpa bantuan orangtua. Kehilangan orangtua selama-lamanya merupakan kehilangan terbesar dalam hidup. Namun jika sudah bisa mengatasinya maka akan dengan mudah ketika mengalami kehilangan-kehilangan lainnya.
• Putus dengan pasangan
Pasangan merupakan orang yang paling kita sayangi setelah orangtua. Banyak impian yang mereka rajut ketika hari indah pernikahan terwujud. Jalinan kasih di antara mereka sudah layaknya batu karang yang kokoh diterjang oleh ombak laut. Hitungan waktu pun tidak bisa mengalahkan cinta mereka.
Namun Tuhan seringkali mempunyai skenario yang bertolak belakang dengan apa yang kita idamkan. Banyak kejadian ketika mereka berniat untuk menikah, namun menjelang hari indah tersebut lantas berakhir. Tentu kejadian tersebut sangat menyakitkan, bukan? Imbasnya mereka sering frustasi dan kehilangan akal sehat karena merasa semuanya sudah berakhir. Seolah-olah impian kita sirna dengan sekejap dan tidak akan bisa dirangkai kembali.
Dengan kejadian tersebut, sudah sejatinya kita mensyukuri atas kejadian pahit tersebut. Seperti yang telah dikatakan di awal, Tuhan sering mempunyai skenario yang berbeda. Atas dasar itulah, Tuhan Maha Mengetahui siapa jodoh yang terbaik buat kita. Bisa saja ketika sebelum menikah akan banyak keindahan saat bersamanya, tapi tidak demikian ketika setelah menikah. Kalau kita baik maka Tuhan akan melindungi dari pasangan yang tidak baik untuk masa depan.
• Mendapat musibah
Keindahan dan kenyamanan seringkali kita impikan dalan kehidupan ini. Kita tentu menyusun berbagai rencana indah dalam pikiran. Untuk liburan kita telah menabung jauh-jauh hari, membangun rumah dengan biaya yang tidak sedikit, mempunyai mobil dengan hasil jerih payah selama bertahun-tahun, namun ketika musibah datang semua itu akan buyar.
Ya, musibah memang tidak akan diketahui kapan datangnya. Musibah pun dapat menimpa apa saja, termasuk uang tabungan yang telah dikumpulkan dengan lama, rumah yang telah dibangun, atau mobil hasil jerih payah. Kita tentu akan bersedih ketika semua impian tersebut hancur oleh musibah tersebut.
Namun tahukah kita, dengan adanya musibah yang menimpa impian tersebut, Tuhan menguji kita. Apa kita bisa menerima dengan ikhlas atau tidak atas kehilangan tersebut? Percayalah Tuhan tidak akan menyengsarakan kita sebagai manusia yang baik. Meskipun bencana telah merenggut impian kita, namun di balik musibah itu tersimpan jutaan impian baru yang lebih bagus dan indah.
• Gagal pergi setelah berjanji
Kita sebagai manusia seringkali berjanji dengan banyak orang, seperti teman, pasangan, atau kolega. Dengan berjanji maka itu akan membuat orang yang mendengar janji kita akan menaruh kepercayaan terhadap kita. Kita pun tentu tidak ingin mengecewakan mereka dengan melanggar janji yang telah disepakati.
Akan tetapi, manusia memang hanya bisa berencana, namun Tuhanlah yang menentukan segalanya. Kita seringkali membatalkan janji tersebut dengan sangat terpaksa karena keadaan tidak memungkinkan. Tapi apa yang akan terjadi dengan mereka? Tentunya mereka akan kecewa karena janji tersebut tidak bisa kita penuhi.
Janji memang wajib untuk ditepati. Akan tetapi, ketika kita tidak bisa memenuhi janji yang telah dibuat karena keadaan tidak memungkinkan, sadarlah Tuhan melindungi kita. Bisa saja kita mengalami kecelakaan fatal ketika memenuhi janji tersebut.
Bisa juga kita dicopet ketika sedang memenuhi janji tersebut. Semua itu bisa saja terjadi. Hal yang haru kita sadari adalah berusaha memberi pengertian kepada mereka dan meminta maaf. Ketika pembatalan itu di luar kendali kita, mungkin mereka bisa mengerti.
• Hidup sederhana
Hidup dengan kekayaan yang melimpah tentu smeua orang banyak yang menginginkan, bukan. Dengan harta yang banyak maka kita akan mudah melakukan apa saja. Impian untuk mempunyai rumah mewah, mobil mewah, dan liburan ke luar negeri bisa dilakukan dengan sekejap mata.
Namun ternyata kita ditakdirkan oleh Tuhan bukan menjadi orang yang kaya, melainkan orang yang hidup sederhana. Hal itu merupakan suatu anugerah yang harus kita syukuri. Mempunyai rumah yang kecil dan layak, mempunyai motor, dan hanya bisa liburan di dalam kota merupakan suatu kenikmatan yang kasat mata.
Namun jika kita jeli dan bisa melihat ke bawah, masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan. Mereka tidak mempunyai rumah yang layak, tidak mempunyai kendaraan, dan tidak bisa menikmati liburan. Bahkan dengan kekayaan pun sebenarnya kita masih akan mendapat banyak masalah.
Bisa saja kita kaya, namun banyak dikejar utang, diuji dengan penyakit yang sangat berat, dan lainnya. Untuk itulah, hidup sederhana bukan merupakan keburukan, justru sebaliknya karena itu akan melindungi kita dari sifat rakus.
• Mempunyai pasangan yang tidak rupawan
Manusia harus mempunyai impian yang tinggi. Dengan adanya impian tersebut, itu yang akan memotivasi kita untuk bisa bekerja keras menggapainya. Tidak terkecuali impian untuk mempunyai pasangan yang rupawan.
Dengan mempunyai pasangan yang rupawan, kita akan merasa percaya diri ke manapun pergi. Dengan pasangan yang rupawan pula, akan banyak tawaran untuk membintangi iklan dari televisi. Namun yang harus kita sadari adalah bahwa rupawan atau tidaknya pasangan kita, itu adalah anugerah dari Tuhan.
Justru sebaliknya jika kita mempunyai pasangan yang rupawan, hidup kita tidak akan tenang. Berapa banyak mata lawan jenis melirik kepadanya, godaan datang bertubi-tubi, banyaknya yang ingin berkenalan dengannya.
Jika sudah begitu, bukan kebahagiaan yang kita dapatkan, melainkan siksaan batin yang akan kita terima. Syukurilah jika mempunyai pasangan yang “tidak sempurna” secara penampilan. Justru di sanalah letak kebahagiaan akan tercipta. Hidup berumah tangga dengan harmonis akan kita gapai.
Banyak kejadian pahit yang tidak kita inginkan. Namun ketika takdir berbicara lain maka itu yang harus kita terima. Dengan adanya kejadian pahit ini, Tuhan menyimpan jutaan kebahagiaan di baliknya. Hanya yang kita perlukan adalah rasa syukur atas apa yang Tuhan berikan. Mulailah bersyukur dari hal yang paling kecil.