Siapa yang menyangka, ada bocah umur 8 tahun yang punya keahlian luar biasa. TOP BGT lah.
Shafay Thobani merupakan bocah laki-laki asal Pakistan. Bocah kelahiran 13 maret 2014 ini bisa dibilang anak yang jenius. Loh kok bisa?
Bagaimana tidak, jika anak pada umumnya, di usia 8 tahun sedang asik-asiknya bermain, tidak demikian dengan Shafay. Shafay termasuk anak yang lebih suka mempelajari hal-hal baru, contohnya computer. Bahkan sejak usia 4 tahun, Shafay sudah mulai belajar computer. Hebat bukan?
Tidak heran, jika akhirnya Shafay Thobani dinobatkan sebagai ahli teknologi termuda dari Microsoft Certified Technology Specialist. Meski umurnya masih muda, namun kemampuannya dalam mengolah computer membuat Microsoft tidak ragu untuk memberikan ‘label’ ahli teknologi kepada Shafay Thobani.
Lalu, apa yang membuat Shafay Thobani bisa menjadi ahli teknologi termuda versi Microsoft? Padahal untuk menjadi ahli teknologi itu tidaklah mudah. Butuh pelatihan yang ekstra dan tentunya menguras waktu dan pikiran.
Meski terbilang sulit, namun Shaday Thobani tak pantang menyerah utnuk mewujudkan cita-citanya tersebut. Hal ini dibuktikan dengan ketelatenannya dalam pelatihan computer.
Iya, salah satu langkah yang dilakukan demi menjadi ahli teknologi adalah dengan mengikuti pelatihan computer. Percaya atau tidak, Shafay Thobani mengikuti pelatihan computer itu selama 13 bulan. Jadwal kegiatan Shafay Thobani sangat padat.
Dari jam 7 pagi hingga jam 1 siang, ShafayThobani sama dengan anak-anak seumurannya, mengikuti kegiatan belajar mengajar disekolah. Sepulang sekolah Shafay melanjutkan kegiatan pelatihan kelas computer di kantor ayahnya.
Ayah Shafay Thobani adalah CEO perusahaan teknologi Thobson Technologies di Karachi. Tak heran, jika Shafay Thobani sangat tergila-gila dengan dunia computer. Dan beruntunglah sang ayah adalah CEO perusahaan teknologi. Dengan begitu, Shafay Thobani bisa dengan mudah mendapatkan fasilitas untuk hobinya tersebut.
Seperti yang kita tahu, Shafay Thobani kan pelatihan computer di tempat ayahnya bekerja. Lalu, siapa pengajarnya? Pengajarnya tak lain adalah sang ayah beserta staf lainnya. Meski anak sendiri, sang ayah sangat menerapkan kedisiplinan kepada Shafay.
Sebisa mungkin, waktu yang sedikit itu bisa dimanfaatkan sebaik mungkin. Namun bukan berarti, pelatihan yang dijalankan Shafay itu menegangkan. Sang ayah juga memberikan waktu kepada Shafay untuk bersantai sejenak sekadar bermain game computer misalnya.
Rasanya wajar bila Shafay butuh waktu untuk bermain, sebagaimana anak-anak seusianya. Jangankan Shafay, kita saja yang sudah dewasa, pasti tidak betah lama-lama belajar. Butuh waktu untuk menyegarkan otak dengan bermain.
Syukurlah, akhirnya cita-cita Shafay Thobani untuk menjadi ahli teknologi tercapai. Tepat pada 2012, Shafay Thobani mendapatkan ‘label’ sebagai ahli teknologi dari Microsoft. Bukan hanya itu, melainkan juga Shafay Thobani disebut-sebut sebagai ahli teknologi termuda di dunia. Keren kan?
Tidak sia-sia, Shafay mengorbankan waktu main dengan teman-temannya. Toh, kini Shafay bisa berhasil mewujudkan impian. Keberhasilan ini bukan hanya berkat ketelatenan Shafay dalam belajar, melainkan juga dukungan dari orangtuanya.
Iya, Shafay diberi gelar ahli teknologi, setelah lulus mengikuti tes di Microsoft. Shafay lulus dengan nilai yang memuaskan yaitu 91 persen. Hal ini membuktikan bahwa meski masih anak-anak, namun prestasinya tak kalah menakjubkan dengan orang dewasa.
Kesuksesan ini membuat sang ayah merasa bangga. Iya, sang ayah merasa menjadi orangtua paling beruntung. Bagaimana tidak, Shafay bukan hanya jago dalam mengutak-ngatik computer, melainkan juga pintar dalam semua mata pelajaran.
Buktinya, setiap mata pelajaran, nilainya selalu memuaskan. Selain itu, Shafay juga dikenal sebagai anak yang ramah. Tak heran, jika Shafay mempunyai banyak teman di sekolahnya.
Meskipun sudah bisa dibilang jenius, namun sang ayah terus memberi tantangan baru untuk Shafay. Tantangan-tantangan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Shafay dalam mengolah computer.
Setelah mimpinya menjadi ahli teknologi sudah terwujud, Shafay mempunyai mimpi lain. Apa itu? Mimpi Shafay lainnya adalah membantu orang-orang miskin di Pakistan. Selain itu, Shafay Thobani juga berharap bisa bertemu dengan Bill Gates.
Shafay bukan hanya anak kecil yang mempunyai kemampuan luar biasa, melainkan juga rasa percaya diri yang tinggi. Shafay percaya diri “menjual diri” untuk dipekerjakan sebagai konsultan teknologi. Konsultan teknologi itu sesuai dengan bidang yang digelutinya. Selain itu, dari konsultan teknologi Shafay Thobani pasti bisa menghasilkan banyak uang.
Rencananya, sebagian penghasilan yang diterima nanti akan diberikan kepada orrang-orang yang kurang mampu di Pakistan. Ini adalah salah satu cara yang dilakukan Shafay untuk berbagi kebahagiaan.
Sungguh menakjubkan bukan? Bukan hanya pintar, melainkan juga dermawan. Mau membagikan sebagian hartanya bagi mereka yang kurang mampu.
Kita sebagai generasi muda, sebaiknya ikut mencontoh Shafay Thobani. Tiru ketelatenannya untuk menggapai mimpi. Dengan begitu, kita bisa tumbuh menjadi generasi muda yang membanggakan.