Ada begitu banyak orang yang bisa bernyanyi di dunia ini, tapi hanya segelintir saja yang menjadi penyanyi. Begitu pula dengan penulis. Begitu banyak orang yang hobi menulis namun hanya beberapa saja yang mampu berhasil menjadi penulis sesungguhnya. Dalam artian, mampu menerbitkan buku. Seringkali kita jadi bertanya, bagaimana cara menjadi penulis itu?
Artikel ini akan membahas secara singkat cara-cara yang lazimnya bisa dilakukan penulis untuk menjadi penulis yang karyanya bisa diterbitkan. Pertama adalah mendalami motivasi kegiatan menulis kita. Apakah hanya sekadar hobi, atau untuk mendapatkan penghasilan. Atau kedua-duanya?
Jika semata untuk sekadar hobi,maka kita akan menemukan begitu banyak layanan penyedia blog yang bisa dipakai secara gratis. Kita bisa membuat blog pribadi, memplublikasi tulisan kita sehingga dibaca oleh banyak orang. Masuk pula ke komunitas penulis dan belajarlah di sana. Membaca karya orang lain juga penting agar kemampuan menulis kita terlatih. Jangan lupa, masuk pula pada situs ‘blog keroyokan’. Biasanya penulis akan mendapatkan reward berupa bentuk apresiasi jika tulisan kita diangkat menjadi headline oleh admin.
Yang kedua, jika motivasi kita adalah uang atau penghasilan, maka tentu kita harus mengirimkannya ke penerbit. Itu pun tidak mudah. Di tengah keadaan perekonomian di negara kita yang sedang lesu, minat membeli buku dari konsumen bisa dikatakan menurun. Penerbit pun semakin penuh pertimbangan dalam memilih satu naskah untuk diterbitkan. Jangan juga lupakan fakta kalau persaingan di dunia tulis menulis itu cukup merajalela. Kita tidak hanya akan bersaing dengan sesama amatir, tapi orang yang sudah berpengalaman atau yang mempunyai jam terbang tinggi.
Mental yang kuat dan kegigihan sangat diperlukan. Karena penerbit tidak akan menerima semua naskah yang masuk. Kita perlu menunggu berbulan-bulan demi mendapatkan keputusan. Selama menunggu, buatlah karya lain dan jika ditolak, lemparkan naskah ke penerbit lain. Tentunya setelah dicek lagi atau direvisi lagi. Begitu terus sampai mendapatkan hasil.
Lebih sering penulis amatir atau muda sangat mudah menyerah dan gampang malas. Hanya karena pernah ditolak, minat menulis mereka menjadi kendor. Mereka menggunakan istilah block writer untuk menyebut buntunya ide menulis mereka. Kegiatan menulis pun terhenti, atau berhenti begitu saja. Kita hanya perlu motivasi yang kuat.
Jika memang ingin mendapatkan hasil yang lebih instan, kita bisa mempublikasi karya kita dengan cara self publishig. Banyak penerbit yang menyediakan jasa ini. Kita keluarkan uang kita untuk biaya percetakan dan editing, kemudian kita jual sendiri. Atau bisa dijual secara online di tempat jasa yang bersangkutan.
Menggunakan jasa agensi naskah juga menjadi pilihan menarik. Kirim karya Anda pada agensi naskah. Prosesnya memang sama seperti ketika Anda mengirim naskah ke penerbit mayor. Kita menunggu dan kemudian mendapatkan hasil. Agensi naskah juga memberi peluang bagi kita yang gemar menulis artikel. Misalnya seperti penulispro.net. Mereka membutuhkan penulis-penulis muda yang memiliki motivasi kuat, dan menjadi jembatan antara penulis dan penerbit.
Jadi sangat mudah untuk mengetahui, bagaimana cara menjadi penulis itu. Pertama tentukan apa motivasi kita, kemudian lakukan kegiatan menulis tersebut. Jika tujuannya untuk sebatas hobi, tulisan cukup dipublikasi di media online sehingga orang-orang dengan gratis akan membacanya. Jika tujuan kita mendapatkan penghasilan, maka perlu usaha lebih keras. Kirim naskah Anda ke penerbit atau agensi naskah. Siapa tahu naskah Anda akan diterima dan Anda pun jadi penulis besar!
*