cara menerbitkan buku yang terbilang efektif untuk dilakukan oleh para penulis. Pertama, dengan cara menerbitkan buku secara indie atau self publishing, kemudian dengan cara langsung mengirimkan naskah kepada penerbit yang dituju dan langkah yang terakhir ialah melalui agensi naskah yang terpercaya.
Cara menerbitkan buku yang pertama yaitu secara indie atau self publishing. Langkah ini biasa diambil oleh para penulis yang memiliki budget untuk membukukannya secara mandiri. Ada beberapa alasan mengapa cara ini yang diambil. Misalnya saja karena penulis merasa materi bagus namun sulit menembus penerbit. Atau, penulis bekerjasama dengan percetakan untuk mempublikasikannya. Alasan lainnya bisa saja karena penulis ingin proses cepat dibukukannya naskah tanpa harus menunggu lama bila dibandingkan dengan mengirimkannya melalui agensi naskah atau penerbit langsung. Dan bisa jadi dengan beragam alasan lainnya yang membuat penulis memilih cara ini.
Sementara dalam hal promosi, penulis bisa melakukan sistem lomba penulisan antologi yang nantinya kumpulan karya tersebut setelah dibukukan, dijual kembali kepada para penulis yang tergabung dalam project tersebut dan bersama-sama mengajak untuk gencar mempromosikan buku itu. Sedangkan untuk buku solo, para penulis yang memilih langkah self publishing biasanya selain mempromosikan sendiri, ia juga menunjuk suatu jasa promosi agar bukunya bisa terjual laris di pasaran.
Langkah yang kedua yaitu dengan cara mengirimkan naskah kepada penerbit. Banyak penerbit yang siap menerima naskah buku dari para penulis untuk dibukukan. Namun, biasanya penerbit lebih selektif dalam melihat karya naskah. Ada kalanya penerbit memperhitungkan pula track record penulis tersebut. Sudah seberapa banyak karya yang dihasilkan, sudah seberapa besar nama si penulis, dan seberapa layak atau menjual naskah yang dikirimkan. Selain itu, sistem penerimaan naskah terbilang sangat panjang dan juga dengan antrian proses cetak yang cukup lama karena memperhitungkan banyak hal sehingga membuat para penulis harus lebih ekstra sabar dalam menunggu kepastian diterima atau ditolaknya naskah.
Bagi penulis yang mengambil langkah kedua ini sebaiknya mengenali dan mempelajari dahulu karakter dari penerbit yang dibidik agar naskah yang dikirim sudah sesuai dengan kebutuhan penerbit. Selain itu, dibutuhkan sensitifitas penulis terhadap tema yang akan diangkat atau dibahas dengan menyesuaikan kondisi musim saat itu. Misalnya, dengan cara mengajukan naskah atau tema outline yang sedang happening.
Cara menerbitkan buku yang ketiga ialah dengan melalui agensi naskah. Cara ini bisa dikatakan paling efektif diantara cara sebelumnya karena memiliki beberapa faktor, antara lain:
Pertama, bagi para penulis yang belum memiliki jam terbang tinggi namun mempunyai kemampuan menulis yang baik, maka kesempatan tetap terbuka lebar.
Kedua, informasi proses pengajuan diterima atau tidaknya outline lebih cepat bila dibanding dengan mengirimkan secara langsung kepada penerbit.
Ketiga, naskah yang diajukan tidak hanya ditawarkan pada satu pihak penerbit namun agensi naskah memiliki banyak rekanan yang membuat ajuan naskah penulis memiliki peluang lebih besar untuk diterbitkan. Selain itu, agensi naskah lebih mengetahui diajukan kemana karya penulis tersebut sesuai dengan genre yang pas dan tepat dengan penerbit.
Keempat, tema-tema yang dibutuhkan dari berbagai penerbit akan dibahas oleh agensi naskah dan dishare dalam grup sehingga penulis bisa mengetahui kebutuhan penulisan penerbit.
Bagi para penulis yang sudah memiliki nama besar atau menjadi rekanan dan kerjasama langsung dengan penerbit, mungkin tidak memiliki kendala berarti dalam menerbitkan buku. Tetapi, bagi penulis baru terlebih belum memiliki banyak pengalaman untuk mengembangkan sayap di dunia menulis, dengan melalui agensi naskah merupakan cara menerbitkan buku yang paling banyak digandrungi.