Dalam ruang lingkup masyarakat kita mengenal dengan berbagai kalangan, seperti orang kaya, orang sederhana, dan orang miskin. Ketiga kalangan tersebut tentu saling memiliki ketertaitan satu sama lainnya. Adanya orang kaya berkat adanya orang miskin, orang miskin diberi rezeki lewat perantara orang kaya, dan orang sederhana bisa memberikan sedikit bantuan ke orang miskin.
Begitu pula yang terjadi di berbagai tempat, salah satunya dengan perusahaan. Di perusahaan juga sama, terdapat tingkatan-tingkatan kalangan yang memenuhi berbagai bagian divisi. Ada pemilik perusahaanm yang mempunyai bawahan direktur utama, manajer, kepala bagian, supervisor, hingga office boy atau biasa disebut dengan OB.
Hampir setiap perusahaan selalu terdapat peran OB. Bagaimana tidak, ternyata mereka memiliki peran yang cukup vital terhadap kinerja karyawan lainnya di perusahaan tersebut. OB merupakan pesuruh yang biasa bertugas melayani seluruh karyawan.
Selain itu, mereka juga kerap bertugas dalam mengurus kebersihan setiap sudut ruangan. Di satu sisi, peran OB sering direndahkan dan dianggap sepele, namun di sisi lain ternyata perannya sungguh besar dalam memajukan perusahaan, meskipun tidak secara langsung.
Untuk itu, kita rasanya perlu menilik lebih jauh dan menyerap apa saja yang bisa didapat dari seorang OB. Mungkin saja itu akan berguna bagi di masa mendatang yang mempunyai kehidupan di masyarakat. Inilah yang bisa didapat dari seorang OB.
• Kesabaran
Sikap sabar rasanya harus bisa dimiliki oleh setiap orang, bukan hanya milik OB. Kita sebagai karyawan sudah pasti harus mempunyai sikap seperti itu dalam menyikapi berbagai jenis pekerjaan yang dibebankan kepada kita. Jika dalam bekerja sudah tidak memiliki sikap sabar, bukan mustahil kita akan tertindas dengan sendirinya oleh pekerjaan yang kita kerjakan.
Itulah yang dimiliki oleh OB. Sebagian besar dari mereka memiliki sikap sabar yang luar biasa. Bagaimana tidak, dengan status yang ada di bawah serta gaji yang terbilang pas-pasan, namun mereka bisa mengutamakan sabar di atas segalanya. Ketika mengetahui pekerjaan apa saja yang dibebankan kepada mereka, OB sudah harus memiliki sikap sabar. Dengan demikian dalam menerima segala bentuk perintah dan dari karakter orang yang berbeda, OB bisa dengan ikhlas mengerjakannya.
Mereka melakukannya dengan penuh senyum, meskipun pada kenyataannya wajah mereka berkata lain. Tidak bisa dipungkiri bahwa OB banyak berhubungan dengan atasa langsung yang sering menegurnya. Hal itu rupanya bisa dijadikan sebagai ujian mental dalam memupuk kesabaran.
• Ketulusan
Seorang OB sadar betul dengan apa yang mereka kerjakan di perusahaan tersebut. Dengan alasan itulah mereka akan melakukan beberapa pekerjaan yang mungkin saja bukan impiannya. Akan tetapi, ketika harus menekuni bidang pekerjaan yang tidak dalam impiannya itu, mereka mencoba untuk bersikap tulus.
Sikap tulus ini dapat terlihat dari beberapa OB yang sudah mengabdi dengan cukup lama pada suatu peerusahaan. Mereka banyak membantu urusan nonteknis demi kenyamanan para karyawan lainnya, seperti menjaga kebersihan lantai, mencuci peralatan makan, dan masih banyak lagi. Meskipun hal ini terkadang sering mengganjal dalam hati kecil mereka, namun ketika didukung dengan lingkungan yang nyaman maka ketulusan itu kan tercipta.
Tidak banyak atasan atau karyawan lainnya yang bersikap menindas. Memberi perintah yang semena-mena bahkan tidak jarang terjadi. Namun apa yang terjadi? Banyak dari sikap OB tersebut yang tetap tulus menjalani perintah tersebut. Dengan kesadaran apa yang ada di hadapan, itulah yang membuat mereka tetap tulus dalam bekerja menerima perintah.
• Keceriaan
Mungkin kita sering melihat para OB menampakan wajah yang agak murung ketika merasa tertekan dengan perintah yang diembannya. Namun di balik itu, ternyata mereka cukup ceria dengan pekerjaan tersebut. Dalam hati kecil boleh saja bermimpi untuk bisa mendapat pekerjaan yang lebih bagus. Akan tetapi, ketika status pegawai OB tersebut masih melekat, mereka bisa bersabar dan berusaha untuk tetap tersenyum.
Senyum inilah yang sulit kita lihat dari para karyawan lainnya. Namun dengan OB, ketika banyak perintah berdatangan ke mereka, berusaha tetap senyum adalah salah satu jalan terbaik sebagai obatnya. Dengan raut wajah seperti itulah, keceriaan kecil di sela-sela kesibukkan akan terpancar.
Banyak OB yang dipekerjakan di tempat-tempat yang menurut kita tidak nyaman, seperti menyapu jalanan, membersihkan gedung bertingkat, atau lainnya. Namun di sanalah ladang pahalah yang besar menanti. Banyak senyuman dan apresiasi yang diberikan dari orang sekitar, yang mereka sendiri sadar bahwa mereka belum tentu bisa melakukan pekerjaan tersebut.
• Keikhlasan
Setiap pekerjaan yang kita tekuni sudah selayaknyalah dilakukan dengan ikhlas. Banyak dari pekerjaan tersebut yang tidak kita inginkan dari hati, termasuk dengan apa yang dilakukan oleh OB. Namun ketika mereka menjalani semua pekerjaan tersebut, sikap ikhlas inilah yang mereka kedepankan.
Mereka sadar dengan status pekerjaan yang sedang dilakukan. Jika mereka tidak bisa ikhlas menjalaninya, mereka akan tersiksa. Untuk itulah, kita lihat banyak dari mereka yang legowo menerima semua perintah atasan dan karyawan lainnya dengan tetap senyum.
Ikhlas itulah yang bisa menjadi obat paling mujarab bagi mereka dalam bekerja yang penuh dengan kesesakkan. Kerelaan dan kesadaran bisa menjadi jalan pembuka bagi datangnya ikhlas tersebut. Sadar dengan gaji yang mereka dapat, sadar dalam jenis pekerjaan yang ditekuni, namun ikhlas dalam menerimanya.
Nah, itulah keempat sikap yang sering tercermin dari para OB. Sikap seperti itulah yang layak kita tiru untuk menjalani apa pun jenis pekerjaan kita. Dengan bisa melakukan sikap tersebut, percayalah kita akan bisa tenang dan nyaman bekerja, meskipun pekerjaan itu bukan impian kita. Selamat mencoba!
