Sebuah pesan masuk di pagi hari dari seorang sahabat, mengingatkan bahwa hari ini adalah hari Ayah. Jujur saja saya tidak mengetahui hari itu, langsung saya searching untuk memastikan kebenarannya, dan ternyata hari ini adalah Hari Ayah Nasional.
Ada perasaan “berdosa” ketika tak mengetahui hari ini adalah hari Ayah nasional, dan tak ada yang bisa saya lakukan untuk memeluk atau memebrikan hadiah untuknya, saya hanya bisa mendoakkannya, titip rindu untuk beliau lewat do’a yang dipanjatkan, agar suatu hari di masa kehidupan yang akan datang bisa bertemu dengannnya kembali.
Ayah, Ayah….
Tanpa beliau tentu tidak akan bisa lahir kedunia
Tanpa beliau saya tidak akan bisa merasakan bagaiman rasanya lelah bekerja.
Tanpa beliau saya tidakan pernah mersakan bagaiaman rasanya perihnya “melawan” kehidupan
Ketika aku dewasa memang tak bisa aku rasakan pelukannya, nasehatnya, lindungannya. tapi aku bisa merasakan saat aku terjatuh, saat perihnya menghadapi kehidupan, Ayah selalu hadir dalam hati ku, membawa kekuatan lebih untuk bisa tegar menghadapi dunia.
Beliau sosok pekerja keras, sayang keluarga, nasehatnya tak banyak diucapkan tapi banyak dilakukan oleh tindakan.
Ayah, aku rindu engkau, sungguh sangat rindu, maafkan aku belum bisa membahagiankamu semasa hidupku, tapi akan kubutikan saat aku dewasa ini, menjadi orang berguna, bermanfaat untuk banyak orang.
Do’aku setiap harinya semoga engkau ditempatkan di tempat yang terbaik di alam sana.
Do’a Rindu dari anakmu