Gunakan ‘Mesin’ Tarawih

Oleh: Rahmat Hidayat Nasution
Gunakan ‘Mesin’ Tarawih untuk Evaluasi Selama di Ramadhan, setiap malam kita dianjurkan untuk mengisinya dengan beraneka ibadah sunnah. Di antara Ibadah yang hampir semua umat Islam melakukannya adalah salat tarawih. Ibadah yang kerap di senangi umat Muhammad Saw. di awal-awal Ramadhan. Saat di tengah dan di akhir mulai ditinggalkan. Kesenangan itu menjadi bukti bahwa awalnya semua orang yang berpuasa menyenangi kehadiran Ramadhan. Tapi, kesenangan itu tak dapat ditetapkan untuk terus menerus ada. Semuanya tergantung pada orang yang berpuasa. Jika diibaratkan, kesenangan bersama Ramadhan mirip seperti memiliki mobil baru. Hampir setiap saat diperhatikan dan diingat mobilnya. Berjalannya waktu, sikap manusia pun berubah. Ada yang terus memperhatikan dan mengontrol bagaimana agar mobilnya tetap bisa kelihatan seperti aslinya dan ada pula yang mulai cuek serta membiarkan mobilnya kelihatan kurang rawat. Sebenarnya, fenomena ini juga berkaitan dengan pembentukkan karakter hidup: Mau sukses atau tidak. Tepatnya, saat berada di kehidupan yang baru, seperti kantor baru, pekerjaan baru dll. ada orang yang bersemangat di awal kerja, namun di pertengahan mengalami penurunan, bahkan ada yang drastis menurun dan bahkan mengundurkan diri. Ada juga yang makin giat hingga menuntunnya untuk naik pangkat. Bahkan, terkadang pekerjaan sama tapi perilaku orang yang memiki pekerjaan itu berbeda-beda. Anda tahu sebabnya? Hanya dua sebab. Orang yang dapat meraih kesuksesan hanya berpedoman pada kepercayaan dan ingat tujuannya hanya kebahagian masa depan. Percaya bahwa pekerjaan ini adalah tempatnya mengais rezeki agar bisa meraup masa depan cemerlang. Kepercayaan telah menyulapnya menjadi sukses. Karena kepercayaan tak membuatnya mudah menyerah. Kesulitan dan kekurangan yang ditemukan akan segera dirubah menjadi kenyamanan. Cukupkah dengan keyakinan saja? Tidak cukup. Itu harus ditambah dengan ingat bahwa kebahagian adalah tujuan masa depan. Apa motivasi mengingat masa depan? Dengan ingat masa depan berarti mengingat akan adanya masa di mana tenaga dan kemampuan kita tidak seperti sekarang ini. Mengingat ada masa untuk hidup bersantai tanpa perlu bersusah payah lagi. Selain itu, kita pun sudah mempersiapkan laporan pertanggungjawaban di hadapan Allah bahwa umur yang diberi telah kita maksimalkan untuk meraih kesuksesan dan kecemerlangan masa depan. Lantas, apa hubungan keterkaitan salat Tarawih dengan kesuksesan? Salat tarawih itu adalah potret bagaimana kita mengevaluasi diri untuk merebut kesuksesan esok hari. Karena di dalam taraweh kita dibina untuk meningkatkan amal ibadah sebagai bekal ‘tambahan’ selain ibadah di siang hari. Bukankah arti tarawih itu bersantai? Santai di sini bukan hanya senang-senang dan tergesa- gesa. Sebenarnyar, taraweh itu adalah ibadah yang lebih fokus dilakukan dengan santai sembari menerungkan apa aktivitas ibadah kita di siang hari sudah apik atau belum?. Bahkan, malam taraweh saatnya kita gunakan untuk menyusun strategi agar puasa esok hari bisa lebih baik dan lebih ditingkatkan. Karena Rasul menyatakan, “Siapa yang mendirikan malam-malam Ramadhan dengan penuh keimanan dan keikhlasan akan diampuni Allah dosa-dosanya yang lalu”. Ingat, hanya orang yang punya ‘mesin’ penuh keimanan dan keikhlasan yang bisa meraih janji Allah. Bukankah janji Allah di atas kesuksesan? Sukses yang bisa memberikan pertanggungjawaban bahwa malam-malam Ramadhan kita digunakan untuk ibadah. Sukses yang membuktikan bahwa masa depan kita cemerlang: dijamin masuk surga dan bebas menikmati segala kenikmatan. Ya, dengan ‘mesin’ penuh keimanan dan keikhlasan mampu mentakdirkan kita sukses berpuasa. Demikian juga dengan kesuksesan dunia. Hanya bisa diraih dengan kepercayaan dan senantiasa mengingat adanya masa depan. Anda tak akan ragu lagi dengan kenikmatan yang ada di masa depan. Anda bisa tinggal pilih dan nikmati karena anda sekarang punya kuasa. Kekuasaan hanya bisa diraih dari kesuksesan anda. Bagaimana dengan ‘mesin’ sukses anda saat ini? Apakah sudah anda miliki?

Leave a Comment