KARAKTER BANGSA BERWAWASAN LINGKUNGAN HIDUP

Sebelumnya, saya sangat berterimakasih sekali bila abangda dan kakanda kumi mengunjungi langsung blog saya terkait artikel ini dan komentar di dalamnya 🙂 karena artikel ini diikut sertakan lomba penulisan BKKBN,
http://komburkali.com/2014/07/pentingnya-karakter-masyarakat-berwawasan-lingkungan-hidup/
dan yg share link tersebut ke jejaring sosial abangda dan kakanda sekalian, saya doakan semoga diberikan rahmat dari Allah, amin 🙂

—-

Dampak tingkat kependudukan secara langsung mempengaruhi keseimbangan lingkungan dan kelestarian alam. Laju pertumbuhan penduduk disinyalir sebagai faktor penyebab.

pertumbuhan penduduk

img src: deviantart – mitinandim

 

 

Pengaruh Pertumbuhan Penduduk terhadap Keseimbangan Lingkungan dan Kelestarian Alam

“Bumi dan air dan kekayaan alam yang terlindung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat” begitulah disebutkan pasal 33 ayat 3 UUD 1945. Negara itu sebenarnya siapa, negara adalah pemerintah. Dikuasai disini dalam artian bukan pemerintah menguasai dalam makna sebenarnya, melainkan pemerintah mengatur dan mengelolah bumi dan air serta kekayaan alam lainnya agar tercipta pemerataan kesejahteraan rakyat demi mencapai kemakmuran bangsa.

Terkait dengan topik utama, maka pemerintah berhak mengambil langkah kebijakan untuk menjaga keseimbangan dan melestarikan alam. Hal tersebut memang sangat kompleks bila hanya dipandang dari satu sisi yaitu pengaruh pertumbuhan penduduk. Pemerintah harus peka terhadap segala hal yang mengganggu keseimbangan lingkungan serta pemerintah harus tanggap tentang segala sesuatunya yang bisa merusak kelestarian alam.

Selain metode pembangunan berkelanjutan yang menjaga keseimbangan lingkungan, atau mengontrol sektor ekonomi agar terjaga kelestarian alam atau sering juga disebut-ekonomi berbasis wawasan lingkungan. Tersebut merupakan salah satu upaya menjaga keseimbangan alam, namun perlu juga diperhatikan pertumbuhan penduduk. Dari permasalahan kependudukan seperti kelahiran, kematian, migrasi dapat mengganggu keseimbangan lingkungan hidup.

Dalam artian Kamus Besar Bahasa Indonesia Penduduk adalah orang atau orang – orang yang mendiami suatu tempat (kampung, negeri, pulau, dsb).
Dapat disimpulkan bahwa penduduk adalah sekumpulan manusia / masyarakat yang secara hukum tinggal di daerah tertentu dalam hal ini negera.
Lalu dampak seperti apa, yang timbul akibat tidak terkontrolnya pertumbuhan penduduk terhadap lingkungan dan alam.

Sebelum menjabarkan dampak yang mempengaruhi lingkungan yang disebabkan oleh pertumbuhan penduduk. Pentingnya keseimbangan lingkungan kembali ditegaskan pada pasal 33 ayat 4 UUD 1945 “Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan dan kesatuan ekonomi”. Kembali ditekankan perlunya berwawasan lingkungan, dengan seimbangnya lingkungan dapat berkontribusi menciptakan kesejahteraan sosial.

Lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warna negara Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam pasal 28H UUD Negara 1945. Tapi tidak membuat masyarakat memiliki kebebasan untuk merusak keseimbangan lingkungan, inilah salah satu akibat pertumbuhan penduduk dengan minimnya kesadaran bahwa pentingnya lingkungan hidup.

Pertumbuhan penduduk, Pemerintah memproyeksikan angka penduduk dari 3 aspek yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perpindahan (migrasi). Proyeksi penduduk dengan pendekatan analisis, struktur dan distribusi penduduk terhadap dinamika kependudukan manusia termasuk dalam metode demografi. Selain ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan ini, pertumbuhan penduduk juga dapat dilihat dari faktor non demografi dan dapat memicu pertumbahan penduduk.

Kelahiran dan kematian disebut sebagai faktor mendasar pertumbuhan penduduk. Perubahan angka kelahiran dan kematian tiap periode tahun.

Angka kelahiran tidak dapat dicegah hanya bisa dikontrol, salah satunya dengan pendekatan sosialisasi mengubah mindset masyarakat bahwa perlunya dipertimbangkan baik-baik untuk memiliki anak lebih dari dua. Bukankah program BKKBN “2 anak lebih baik” terbilang cukup bagus untuk menekan angka kelahiran namun faktanya tidak semua masyarakar tidak demikian. Belum lagi dalih kebudayaan, adat, agama yang tidak sesuai dengan program ini. Jadi, bisa dikatakan program ini kurang efektif penerapannya.

Tingkat kematian penduduk dihambat secara jelas dengan tumbuh kembangnya teknologi khususnya teknologi di bidang kesehatan. Kurang efektifnya program untuk menekan angka kelahiran ditambah kesehatan yang mengurangi angka kematian penduduk membuat jumlah masyarakat meningkat dalam satu periode waktu. Perubahan penduduk ini dapat mempengaruhi keseimbangan lingkungan dan kelestarian alam. Jumlah penduduk yang meningkat tidak seiring dengan konsumsi pendidikan yang tidak merata menjadikan pemicu minimnya kesadaran bahwa penting menjaga keseimbangan lingkungan dan melestarikan alam.

Jelas, meningkatnya pertumbuhan penduduk tanpa didasari oleh kesadaran wawasan lingkungan hidup akan mengganggu keseimbangan lingkungan dan kelestarian alam. Ditambah lagi ilmu pengetahuan dan teknologi meningkatkan kualitas hidup dan mengubah gaya hidup manusia.

  • Produk Berbasis Kimia
    Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang menggunakan produk berbasis kimia, belum lagi Indonesia terkenal dengan masyarakat konsumtif. Produk ini pastinya menghasilkan limbah, semakin banyak masyarakat konsumsi dan tanpa adanya kesadaran menjaga lingkungan hidup, limbah akan menumpuk. Industri atau masyarakat yang perlu direvisi akan sifat konsumtif produk basis kimia ini. Jelas keduanya.
  • Emisi dari Kemacetan
    Tingginya kebutuhan akan suatu barang dikarenakan banyaknya masyarakat menjadikan kendaraan bermotor ramai sesak di jalanan. Kendaran bermotor pastinya menghasilkan gas buang yang mencederai lingkungan hidup, disini perlu diperhatikan industri kendaraan atau kesadaran masyarakatnya yang perlu diubah. Pasti keduanya.
  • Kesenjangan
    Tidak terkontrolnya pertumbuhan penduduk akan menimbulkan kondisi yang kurang nyaman, bisa membuat perang antar penduduk dan itu akan berdampak terhadap lingkungan pastinya. Lalu yang salah penegak hukum yang tidak becus meredam amuk massa atau masyarakatnya. Ya keduanya.

Dari contoh tersebut sudah mewakili, bahwa pertumbuhan penduduk rentan sekali akan pencemaran lingkungan dan mengganggu kelestarian alam. Kebutuhan terus meningkat, juga penduduk yang bergerak bebas sedangkan ketersedian sumber daya alam secara kuantitas ataupun kualitas tidak merata. Telah diketahui bersama bahwa Indonesia rentan akan dampak iklim, pasti akan menyusahkan bila ditambah dengan masalah pertumbuhan penduduk yang tidak terkontrol.

  • Ketahanan pangan terganggu
    Iklim yang terkadan tidak menetap pada satu masa periode tanam menyebabkan pertanian menjadi terganggu, alhasil ketersediaan pangan untuk jumlah penduduk tidak memadai.
  • Ketersediaan air bersih
    Menyempitnya lahan aliran air dikarenakan semaknya tempat tinggal yang dipicu oleh pertumbuhan penduduk menyebabkan kesulitan air, dan daya serap tanah menjadi minim karena gersang tanpa pertamanan.
  • Keanekaragaman Hayati
    Meningkatnya angka jumlah penduduk kedepannya akan berdampak pada keragaman sumber daya alam hayati.

Seberapa kerasnya pemerintah memiliki sistem yang terpadu untuk menjaga keseimbangan lingkungan dan kelestarian alam, adalah upaya yang sia sia jika masyarakatnya tidak mendukung penerapan pemerintah. Kalau saya berasumsi,

  • Perlunya pendekatan moral kepada masyarakat akan pentingnya wawasan lingkungan dan penekanan angka jumlah penduduk, maka mungkin bisa dibentuk tim sosialisasi yang benar-benar menyosialisasikan kesadaran masyarakat dalam segala bentuk termasuk media digitalisasi yang sedang marak-maraknya.
  • Menciptakan sistem pendidikan yang khusus bertujuan untuk peningkatan kualitas karakter masyarakat yang nantinya akan terkontribusi terhadap kewajiban dan tanggung jawab menjaga keseimbangan lingkungan dan kelestarian alam demi generasi mendatang.
  • Cakupan wilayah rawan bencana seperti banjir, longsor, kebakaran semata pasti untuk memuaskan kebutuhan manusia tapi haruslah ada perhatian khusus akan hal ini. Padatnya masyarakat dan ulah sebagian masyarakat perlu dipertimbangkan dan penegasan, perlu pengalihan pemusatan daerah huni secara perlahan dan pengawasan daerah rawan bencana.
  • Mendayagunakan secara maksimal instrumen pemerintah, sebagus apapun big plan pemerintah pengawasan juga harus dilakukan di dalam instrumen pemerintah untuk penerapan program.

Mungkin tidak setahun atau dalam waktu dekat ini, namun mulailah dari diri kita pribadi untuk menjaga keseimbangan lingkungan dan kelestarian alam demi generasi kedepan kelak agar tercipta karakter masyarakat yang berwawasan lingkungan hidup. Amin.

pengaruh penduduk

Leave a Comment