Kebanyakan orang hebat, dulunya adalah orang yang serba kekurangan. Orang-orang hebat itu tumbuh dari kondisi-kondisi yang tidak mengenakkan. Kekurangan dari segi materi dan hanya mendapat kesempatan kecil dalam setiap peluang.
Namun mereka selalu berupaya untuk terus maju, karena hanya dengan tekad kuat itulah mereka mengumpulkan keberanian di dalam asa yang semakin tumbuh besar.
Beberapa waktu lalu kita kembali diingatkan bagaimana upaya orang-orang yang dimaksud di atas dalam mencapai tujuan besar mereka. Adalah Raeni, seorang lulusan dari Universitas Negeri Semarang yang terlahir dari keluarga yang secara ekonomi serba kekurangan.
Namun Raeni mampu menjadi lulusan terbaik dengan nilai nyaris sempurna, dan berhak mendapatkan beasiswa S-2 ke luar negeri seperti yang selama ini dicita-citakannya.
Raeni sendiri memiliki seorang ayah yang menopang seluruh kebutuhan keluarganya lewat mata pencaharian sebagai seorang tukang becak. Dengan penghasilan pas-pasan, tentu saja ia tidak akan mampu memenuhi semua keperluan Raeni, anaknya untuk menyelesaikan kuliah, apalagi membiayai kuliah Raeni ke luar negeri.
Berkat keteguhan dan kegigihan Raeni, dan dukungan orang tuanya, ia berhasil menjadi lulusan terbaik dan siap untuk melanjutkan pendidikannya ke luar negeri. Raeni adalah deretan dari banyak anak-anak Indonesia yang secara ekonomi masih kurang mampu, namun terus tekun belajar hingga mencapai impian yang mereka inginkan.
Jangan Pernah Menyerah
Tekad Raeni yang begitu besar untuk menjadi orang hebat suatu saat nanti seharusnya menjadi teladan bagi kita semua. Tak kurang, presiden bahkan memintanya untuk bertemu langsung dan bertatap muka untuk bercerita tentang perjuangan Raeni dalam menempuh pendidikannya.
Raeni adalah potret kebanyakan anak Indonesia yang bertumbuh dari bawah sebelum akhirnya menjadi pembesar negeri ini. Kehadiran mereka mampu menginspirasi anak-anak Indonesia lainnya yang serba berkecukupan namun gampang menyerah dan malas-malasan.
Bukankah sudah banyak contoh, orang-orang hebat yang hari ini memegang kendali kekuasaan, dulunya berasal dari keluarga dan lingkungan yang serba kekurangan. Kondisi itu secara terus menerus membentuk diri mereka lebih kuat untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah.
Ditulis oleh : https://www.facebook.com/mohasriady.mulyono