Di Kolombia sana kita akan menemui seorang wanita cantik bernama Zuly Sanguino. Wanita ini adalah seorang pelukis yang telah melahirkan berbagai karya lukisan yang indah. Ia adalah seniman berbakat yang pernah diundang ke Negeri Paman Sam, Amerika. Lantas apa yang istimewa dari wanita ini?
Lazimnya kebanyakan orang, melukis dilakukan dengan menggunakan tangan. Zuly Sanguino terlahir cacat, ia tidak memiliki tangan yang dalam dunia kedokteran disebut dengan penyakit phocomelia, dimana anggota tubuhnya tidak mampu bergerak secara leluasa.
Namun, berkat ketekunan dan bantuan sang Ibu, ia akhirnya menguasai teknik melukis dengan menggunakan mulut, tentu saja teknik ini sangat sulit untuk dilakukan, namun pasti menghasilkan karya yang lukisan yang fantatistis dan berharga mahal.
Lalu, ada Ibrahim Hamato, seorang pemain tenis meja. Hingga usia 10 tahun, ia adalah anak kecil periang yang bermain-bermain bersama teman-temannya. Namun, sebuah kecelakaan telah merubah hidupnya. Ia mesti menjalani opperasi yang akhirnya mengakibatkan ia kehilangan kedua tangannya.
Ibrahim kecil memang sudah lama menggeluti permainan tenis meja. Baginya, tenis meja lebih dari sekedar olahraga permainan. Dalam bermain ia selalu menekankan pada dirinya sendiri kemenangan dalam permainan ini merupakan kesuksesan terbesar yang ia raih. Lantas apa yang terjadi ketika kedua tangannya terpaksa diamputasi akibat kecelakaan itu? Apakah ia masih bisa bermain tenis meja.
Anda mungkin tidak percaya, bahwa sekarang ia tetap bermain tenis meja menggunkan mulutnya. Ya, menggunakan mulutnya, sebuah teknik yang sangat sulit dilakukan, bahkan oleh seorang pemain tenis meja professional sekalipun.
Mereka Tak Pernah Menyerah
Dari 2 orang di atas kita mendapatkan pelajaran berharga bahwa kekurangan bukanlah sesuatu yang bisa memataikan semangata untuk terus berkarya. Banyak orang seperti Zuly dan Ibrahim lainnya yang tetap berusaha menjadi sesuatu yang mereka inginkan ditengah kekurangan yang mereka miliki. Bagi mereka, tidak hal yang tidak mungkin dilakukan, jika tekad dan ketekunan tetap terjaga.
Ditulis oleh : https://www.facebook.com/mohasriady.mulyono